Tuesday, November 2, 2010

Review BJBR 11-10-2010 s.d. 29-10-2010

Tabel-tabel di bawah adalah analisa day trading untuk BJBR yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.


Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham BJBR dari tanggal 11-10-2010 sampai dengan 29-10-2010.


Saham BJBR terus-menerus diangkat harganya sehingga hampir selalu berada di Upper Sell Area. Ini terlihat dari analisa-analisa saham di atas yang hampir semua berupa rekomendasi sell saja untuk saham ini. Keadaan ini menunjukkan kenaikan harga saham ini bukan lagi berdasarkan mekanisme keseimbangan supply and demand (penawaran dan permintaan), melainkan diangkat oleh suatu kekuatan yang mampu menggerakkan harga (market mover) melawan mekanisme keseimbangan supply and demand tersebut. Tujuannya sudah tentu untuk mendapatkan nilai jual saham yang semakin tinggi. Tekanan jual dan hilangnya kendali dari penggerak harga (market mover) atas kenaikan saham inilah yang pada akhirnya akan membuat harga saham ini jatuh. Hilangnya kendali tersebut dapat berupa ketidakmampuan untuk mengangkat harga saham lebih lanjut melawan tekanan jual dari market atau penggerak harga tersebut melepaskan sahamnya dalam jumlah besar atau kedua mekanisme tersebut secara simultan. Bila hal ini terjadi, trader/ investor yang terlambat keluar akan tersangkut.

Analisa pada tanggal 12-10-2010 merekomendasikan sell ≥ 1.600 bila BJBR dibuka pada harga 1.590 dan naik. Analisa tersebut hanya memberikan rekomendasi buy bila BJBR dibuka pada harga 1.600 dan kemudian turun ke 1.580. Ini berarti harga BJBR sudah cukup tinggi dan bila harganya turun, baru layak dibeli.

Analisa pada tanggal 29-10-2010 merekomendasikan sell ≥ 1.740 bila BJBR dibuka pada harga 1.720 dan naik mencapai target harga tersebut. BJBR naik tepat mencapai 1.740. Dengan semakin naiknya harga BJBR maka sinyal buy menjadi hilang sama sekali. Ini bisa dilihat dengan membandingkan analisa pada tanggal 12-10-2010 dan analisa pada tanggal 29-10-2010. Analisa-analisa tersebut sesuai dengan mekanisme alamiah dari market, di mana pembeli akan semakin sedikit bila harga barangnya naik semakin tinggi. Keadaan sebaliknya, pembeli akan semakin banyak bila harganya semakin turun/ murah. Jadi sinyal beli yang didasarkan adanya kemampuan menembus resisten karena adanya kemauan beli yang kuat dari market (teori breakout) bertentangan dengan sifat alamiah dari market itu sendiri. Para pembeli yang rasional tidak akan berlomba-lomba membeli barang/ saham bila harganya naik semakin tinggi dengan tujuan untuk mengejar keuntungan yang belum tentu akan didapatkan. Semakin naik harga barang/ saham, tekanan jualnya akan semakin besar, bukan tekanan belinya yang semakin besar. Kemampuan mengangkat harga menembus resisten juga tidak akan dimiliki oleh sembarang pembeli, sekali pun dalam jumlah yang banyak. Perlu kekuatan yang besar untuk melakukan hal tersebut pada saham-saham yang likuid dan berjumlah banyak.

Pergerakan harga saham BJBR dari tanggal 11-10-2010 sampai 29-10-2010 dapat dilihat pada tabel di atas. Pada tanggal 27-10-2010, harga BJBR mulai turun karena tekanan jual. Kedua analisa di atas menunjukkan bahwa trader/ investor sebaiknya menjual saham ini pada harga setinggi-tingginya yang dapat dilakukan dan tidak masuk kembali sampai muncul sinyal beli (buy signal) pada saham ini.

No comments:

Post a Comment