Friday, October 8, 2010

Review BUMI 21-09-2010 s.d. 08-10-2010

Para pengunjung blog ini tentunya sudah pernah membaca postingan saya tanggal 16-05-2010 berjudul “BUMI Has Met A Very Strong Resistant”, di mana saya memprediksikan BUMI tidak akan break out (menembus) resisten 2.550 dan akan mulai turun pada tanggal 17-05-2010 dengan volume transaksi sekitar 150.000 – 300.000 lot.

Prediksi itu terbukti tepat sekali. BUMI tidak dapat menembus 2.550 dan mulai turun pada tanggal 17-05-2010. Pada hari itu BUMI langsung dibuka dengan gap down pada harga 2.425, naik sedikit ke 2.450, kemudian turun. Sejak saat itu sampai sekarang, resisten 2.550 belum pernah ditembus. Volume transaksinya pada tanggal 17-05-2010 adalah 327.415 lot, hanya berbeda sedikit dari analisa saya.

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham BUMI yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham BUMI dari tanggal 21-09-2010 sampai 08-10-2010.


Tabel-tabel di atas adalah analisa day trading untuk BUMI yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham BUMI dari tanggal 20-09-2010 sampai dengan 08-10-2010.


Sejak tanggal 17-05-2010, BUMI terus turun sampai harga terendahnya 1.280 pada tanggal 20-08-2010. Setelah itu mulai 23-08-2010 saham ini perlahan-lahan mulai bergerak naik. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh rencana manajemen BUMI untuk menerbitkan Notes dan Non Preemptive Rights Issue (penambahan modal tanpa HMETD) untuk membayar hutang-hutangnya, di mana JP Morgans, Credit Suisse dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich (RZB) dikabarkan akan menjadi pembelinya. Non Preemptive Rights Issue tersebut diterbitkan dengan harga 2.366.

Pada tanggal 20-09-2010, BUMI ditutup pada harga 2.025. Pada tanggal 21-09-2010 pagi, saya mengirimkan analisa di atas. Sesuai analisa di atas, rekomendasi untuk BUMI bila dibuka pada harga 2.050 dan naik adalah sell ≥ 2.100. Jadi semenggoda apa pun kenaikan BUMI, tidak dianjurkan membelinya pada harga ≥ 2.100 pada tanggal 21-09-2010. Kalau pun ada investor/ trader yang membelinya dan berhasil mendapatkan keuntungan, ini didapatkan dengan cara spekulatif dan beresiko. Cara-cara tersebut SANGAT TIDAK AMAN. BUMI sudah rawan dengan penurunan dan anjuran buy BUMI saat itu hanya pada harga ≤ 1.960.

Ternyata BUMI pada tanggal 22-09-2010 benar-benar mengalami penurunan. Artinya investor/ trader yang membelinya dengan berharap akan naik lebih lanjut dapat saja tersangkut.

Setelah turun selama 2 hari, pada tanggal 24-09-2010 dan 27-09-2010, BUMI kembali mengalami kenaikan sampai mencapai harga tertinggi 2.350, akan tetapi kemudian mulai turun. Terbentuknya long leg doji di puncak candle stick sesudah long white (green) candle membentuk pola evening doji star. Ini menunjukkan reversal turun dari BUMI. Pada tanggal 28-09-2010 dan 29-10-2010 BUMI kembali turun. Di bawah ini adalah chart BUMI sampai tanggal 29-09-2010.


Stochastic sudah mengalami death cross sejak tanggal 27-09-2010, sedangkan RSI, MACD dan ADX juga berbalik turun. Sesudah doji pada tanggal 27-09-2010, terbentuk 2 buah black (red) candle yang bergerak turun. Adakah tanda-tanda reversal naik pada chart BUMI di atas ?.

Pada tanggal 30-09-2010 pagi sebelum market buka, saya mengirimkan analisa saham di atas. Terlihat aneh tampaknya analisa saham saya tanggal 30-09-2010 bila dibandingkan dengan analisa saham tanggal 21-09-2010. Apakah para trader dan investor dapat melihat keanehannya ?. Keanehannya adalah pada analisa tanggal 21-09-2010, saya merekomendasi sell ≥ 2.100 padahal BUMI sedang naik. Sebaliknya pada tanggal 30-09-2010 saya malah merekomendasikan untuk buy pada harga yang lebih tinggi dari 2.100 (buy di 2.150) padahal BUMI justru sedang turun. Setelah buy di 2.150, saya menganjurkan untuk sell ≥ 2.275. Tidak ada indikator yang menunjukkan BUMI sedang reversal naik sampai tanggal 29-09-2010. Adakah yang mengira sebelumnya kalau pada tanggal 30-09-2010, BUMI mulai naik kembali dan akan dapat mencapai ≥ 2.275 ?.

Pada tanggal 30-09-2010, BUMI naik ke 2.200, akan tetapi kemudian turun ke 2.100 dan ditutup pada harga 2.125. Karena BUMI dapat naik mencapai 2.150, trader atau investor tentunya dapat membelinya pada harga tersebut, akan tetapi tidak dapat menjualnya pada harga ≥ 2.275. Tentunya trader atau investor yang membelinya pada harga 2.150 akan berpikir : celaka sudah, BUMI sedang turun mengapa harus dibeli dengan harga 2.150 ?.

Kekuatiran tersebut terjawab keesokan harinya. Pada tanggal 01-10-2010 dan 04-10-2010 BUMI bergerak naik sampai ke 2.250. Kalau para trader atau investor menjual BUMI dengan harga 2.250 pun tentunya tidak rugi, karena membelinya di 2.150. Akan tetapi trader atau investor belum dapat menjual dengan harga ≥ 2.275.

Pada tanggal 05-10-2010 BUMI malahan hanya mencapai 2.225 dan pada tanggal 06-10-2010 BUMI kembali hanya mencapai 2.250 saja. Tampaknya harga 2.275 tidak akan tercapai. Bila trader atau investor kuatir dengan hal tersebut tentunya harga jual 2.250 juga sudah cukup baik.

Pada tanggal 07-10-2010 dan 08-10-2010, analisa tersebut terbukti sangat tepat. BUMI dapat naik mencapai 2.275 pada tanggal 07-10-2010 dan naik mencapai 2.325 pada tanggal 08-10-2010. Trader atau investor benar-benar dapat menjual BUMI dengan harga ≥ 2.275, setelah membelinya pada harga 2.150. Analisa saham BUMI tanggal 30-09-2010 terbukti dapat mendeteksi reversal naik saham BUMI pada saat saham ini sedang turun, pada saat indikator-indikator analisa teknikal hanya menunjukkan BUMI sedang turun dan tidak mampu mendeteksi reversal naik dari BUMI. Harga-harga yang menjadi target pun dapat dicapai dengan tepat. Tercapainya harga 2.150 pada tanggal 30-09-2010 adalah indikator BUMI bergerak naik (reversal naik).

Sunday, October 3, 2010

Review INDY 28-09-2010 s.d. 01-10-2010

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham INDY yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham INDY dari tanggal 28-09-2010 sampai 01-10-2010.


Tabel-tabel di atas adalah analisa day trading untuk INDY yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan pagi hari sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham INDY dari tanggal 28-09-2010 sampai dengan 01-10-2010.

Pada tanggal 28-09-2010 dan 29-09-2010 saham INDY bergerak naik. Pada tanggal 30-09-2010, saya mengeluarkan analisa saham INDY dan mengirimkannya ke member yang sudah mendaftar untuk mendapatkan pelayanan analisa saham gratis (free trial). Saat itu keadaan INDY merupakan kebalikan daripada PGAS. INDY berada di dalam Upper Sell Area (Area Sell Atas). Tidak adanya rekomendasi buy pada INDY menunjukkan bahwa saham ini masih naik. Walau pun demikian, trader atau investor sebaiknya tidak masuk saham ini sampai adanya sinyal buy. Karena masih naik, maka kemungkinan pilihan yang akan terjadi hari itu adalah : sell INDY ≥ 3.250 bila naik, dan bukan sell INDY di 3.150 atau 3.125 (sesuai harga pembukaan) bila turun. Jadi harga-harga yang direkomendasikan dalam analisa saham ini dapat menjadi indikator arah pergerakan harga saham.

Pada tanggal 30-09-2010, INDY dibuka dengan harga 3.200, setelah itu naik ke 3.350 dan ditutup pada harga 3.325. Jadi analisa tersebut terbukti tepat, INDY dapat mencapai harga yang direkomendasikan bila naik (3.250 atau lebih) dan tidak turun mencapai 3.150. Pada tanggal 01-10-2010 INDY masih naik.

Karena analisa tersebut mengatakan sell ≥ 3.250 bila naik atau sell di 3.150 bila turun, maka pada saat INDY berhasil mencapai 3.250, trader atau investor dapat menjual pada harga tertinggi INDY. Harga 3.250 adalah harga jual yang paling minimal untuk INDY.

Review PGAS 28-09-2010 s.d. 01-10-2010

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham PGAS yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham PGAS dari tanggal 28-09-2010 sampai 01-10-2010.


Tabel-tabel di atas adalah analisa day trading untuk PGAS yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan pagi hari sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham PGAS dari tanggal 28-09-2010 sampai dengan 01-10-2010.

Sesuai analisa saya pada 28-09-2010, bila PGAS dibuka pada harga 3.875 dan naik, maka dijual pada ≥ 3.900 dan buy kembali di 3.825. PGAS dapat dijual pada harga 3.900 – 3.950. Tentunya paling baik sell dengan harga 3.950. Setelah itu ternyata PGAS benar-benar turun sampai di 3.825. Jadi analisa tersebut sudah tepat dan sesuai dengan yang terjadi. PGAS yang dibeli kembali dengan harga 3.825, juga dapat dijual kembali pada harga 3.900 pada tanggal 29-09-2010, sesuai anjuran dalam analisa 28-09-2010.

Pada tanggal 30-09-2010, tidak ada sinyal buy dalam analisa yang saya berikan sebelum market buka. Baik PGAS akan naik atau pun turun, rekomendasinya adalah sell. Ini berarti PGAS berada dalam SELL AREA dan sebaiknya dijual. Saat ini PGAS berada di dalam Lower Sell Area (Sell Area Bawah). Analisa yang hanya berisi rekomendasi sell menunjukkan bahwa PGAS masih turun. Bila PGAS turun, maka biasanya tidak akan mencapai harga yang direkomendasikan bila naik (3.900) dan akan mencapai harga yang direkomendasikan bila turun (3.850 atau 3.825). Jadi sebelum market buka, trader atau investor dapat berasumsi bahwa kemungkinan pilihan yang akan terjadi adalah : sell PGAS di 3.850 atau 3.825 (sesuai harga pembukaan) bila turun, dan bukan sell PGAS ≥ 3.900 bila naik. Jadi harga-harga yang direkomendasikan dalam analisa saham ini dapat menjadi indikator arah pergerakan harga saham.

Pada tanggal 30-09-2010, PGAS dibuka dengan harga 3.875, setelah itu turun ke 3.825 dan ditutup pada harga 3.850. Jadi analisa tersebut terbukti tepat, PGAS tidak mencapai 3.900 dan turun ke 3.825 (dapat mencapai 3.850).

Karena analisa tersebut mengatakan sell ≥ 3.900 bila naik atau sell di 3.850 bila turun, maka sebenarnya PGAS dapat pula dijual pada harga 3.875 bila memungkinkan. Sell PGAS di 3.850 bila PGAS turun dapat menghindari trader atau investor mengalami kerugian besar bila PGAS turun dalam. Trader dan investor harus menunggu sinyal buy atau sinyal reversal untuk masuk ke PGAS. Sinyal buy atau pun sinyal reversal belum muncul sampai tanggal 01-10-2010.

Saturday, October 2, 2010

Review GREN-W 21-09-2010 s.d. 01-10-2010

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham GREN-W yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham GREN-W dari tanggal 21-09-2010 sampai 30-09-2010.


Tabel di atas adalah rekomendasi day trading 21-09-2010 untuk ADRO yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan pagi hari sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham GREN-W dari tanggal 20-09-2010 sampai dengan 01-10-2010.

Analisa untuk GREN-W adalah bila naik sell ≥ 29 dan buy kembali di 26. Bila turun sell di 25 dan buy kembali di 16. Range GREN-W hanya 26-28. Jadi tidak dianjurkan melakukan aksi apa pun.

Pada tanggal 22-09-2010 ternyata GREN-W naik sampai 30. Jadi itu adalah saatnya jual GREN-W (JANGAN MEMBELI). Investor/ trader sering greedy dengan melihat GREN-W naik, lalu membelinya agar bisa menikmati keuntungan dari kenaikan harga GREN-W. Padahal sesuai analisa, GREN-W tidak boleh dibeli pada harga tersebut. Sesuai analisa, kalau mau membeli kembali GREN-W adalah pada harga 26 atau harga 16. Bila sabar menunggu, GREN-W kemungkinan besar akan turun ke 16. Jadi tidak perlu membelinya kembali pada harga 26. Seandainya GREN-W dibeli kembali pada harga 26, maka harus segera dijual pada harga 24 bila penurunan berlanjut. GREN-W ternyata turun sampai 21. Artinya keputusan menjual kembali GREN-W yang dibeli pada harga 26 seharga 24 adalah tepat. GREN-W dapat dibuy back setelah harganya turun lebih lanjut, sesuai analisa seharusnya pada harga 16.

Pada tanggal 01-10-2010 GREN-W ternyata benar turun sampai ke 16. Jadi analisa GREN-W yang saya berikan pada tanggal 21-09-2010 tepat. GREN-W dapat dibeli kembali pada harga 16.

Review ADRO 21-09-2010 s.d. 01-10-2010

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham ADRO yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham ADRO dari tanggal 21-09-2010 sampai 30-09-2010.


Tabel-tabel di atas adalah analisa day trading untuk ADRO yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan pagi hari sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Sesuai analisa saya pada 21-09-2010, maka ADRO baru boleh dibeli setelah harganya mencapai 2.100. ADRO tidak boleh dibeli saat harga naik ke 2.075. Ternyata ADRO tidak naik sampai 2.100, malahan kemudian turun. Pada saat ADRO turun ke 2.025, seberat apa pun, saham tersebut harus dijual, karena turunnya harga ADRO ke 2.025 adalah konfirmasi bahwa ADRO benar-benar akan turun. Ternyata penurunan ADRO benar-benar berlanjut sampai ke 1.990. Sesuai rekomendasi saya, ADRO dibeli bila harganya ≤ 2.000. Kalau ADRO dibeli kembali pada harga 1.990 atau 2.000, maka dapat dijual kembali pada harga penutupan yaitu 2.025. Kalau pun tidak dijual, maka masih dapat dijual keesokan harinya. Akan tetapi karena analisa saya adalah untuk day trading, seharusnya sedapat mungkin saham tersebut dijual, karena hasil analisa untuk tanggal 22-09-2010 mungkin saja berbeda.

Pada tanggal 22-09-2010, penurunan ADRO berlanjut (terkonfirmasi). ADRO dibuka pada harga 2.025 dan kemudian turun. Jadi ADRO dapat dijual pada harga 2.025 atau 2.000. Coba perhatikan rekomendasi saya bila ADRO dibuka pada harga 2.025. Rekomendasinya adalah sell di 2.000 dan buy ≤ 1.950. Ternyata ADRO yang dibuka pada 2.025 benar-benar turun sampai 1.950 pada tanggal 22-09-2010. ADRO dapat dibeli kembali pada harga 1.950 dan menjualnya pada harga 1.970 pada saat penutupan. Dalam day trading, tidak dianjurkan untuk menyimpan saham untuk keesokan harinya, karena keadaan esok hari dapat memburuk sehingga rekomendasinya mungkin akan berbeda.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham ADRO dari tanggal 20-09-2010 sampai dengan 01-10-2010.

Selanjutnya pergerakan harga saham ADRO dari tanggal 23-09-2010 sampai tanggal 29-09-2010 dapat dilihat pada tabel di atas.

Sesuai analisa saya pada tanggal 30-09-2010, maka tidak ada rekomendasi beli untuk ADRO kecuali bila dibuka dengan harga 2.025 dan harga bergerak naik ke 2.075. Karena harga pembukaan ADRO adalah 2.050, maka hanya ada 1 rekomendasi, yaitu SELL. Artinya rekomendasi untuk ADRO bila naik ke 2.100 atau lebih tinggi boleh dijual. Kalau pun turun, harus pula segera dijual pada harga 2.025. Pada harga 2.050 atau 2.075, ADRO dapat dihold, akan tetapi karena rekomendasi untuk ADRO hanya sell, maka dapat pula saham tersebut dijual pada harga 2.075 atau 2.050, daripada menunggu saham ADRO turun dan dijual pada harga 2.025. Setelah itu ADRO dapat di buy back pada harga 2.000 atau 2.025 pada tanggal 30-09-2010 atau 01-10-2010.

Review BBTN 21-09-2010 s.d. 01-10-2010

Pada kesempatan ini saya akan mereview analisa saham BBTN yang saya berikan dan membandingkannya dengan pergerakan saham BBTN dari tanggal 21-09-2010 sampai 30-09-2010.


Tabel-tabel di atas adalah analisa day trading untuk BBTN yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan sebelum pasar saham (market) dari hari yang saya analisa dibuka.

Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham BBTN dari tanggal 20-09-2010 sampai dengan 01-10-2010.

Sesuai analisa saya pada 21-09-2010, bila BBTN naik, anjuran buy hanya bila harganya mencapai 1.890. BBTN hanya naik ke 1.880 dan setelah itu turun. Jadi seberat apa pun, BBTN harus dijual di 1.860. BBTN dapat di buy back di 1.820. Ternyata BBTN benar-benar turun sampai 1.830. Walau pun tidak dapat membeli BBTN (tidak mencapai 1.820), tetapi BBTN sudah dijual di 1.860.

Pada tanggal 22-09-2010, BBTN hanya sebentar sekali mencapai harga 1.860 dengan jumlah lot sedikit. Artinya kesempatan menjual BBTN pada harga 1.860 hampir pasti sudah lenyap. BBTN ternyata benar-benar turun ke 1.820 kali ini, akan tetapi tidak dianjurkan untuk membeli BBTN pada harga 1.820 pada penutupan market, karena trading untuk keesokan harinya dapat memburuk dan rekomendasinya berbeda.

Kesempatan membeli kembali (buy back) saham BBTN pada harga 1.820 muncul pada tanggal 23-09-2010 dan tanggal 24 -09-2010. Saya tidak mengirimkan analisa untuk saham BBTN pada tanggal-tanggal tersebut. Saya baru memberikan kembali analisa saham BBTN pada tanggal 28-09-2010. Akan tetapi analisa Day Trading tanggal 21-09-2010 kadang-kadang (walau pun tidak selalu) dapat digunakan untuk beberapa hari ke belakang. Pada tanggal 23-09-2010 dan 24-09-2010 saham BBTN dibuka dengan harga 1.830. Karena analisa saham BBTN tanggal 21-09-2010 disetting untuk day trading pada hari tersebut, maka tidak ditemukan analisa untuk harga pembukaan 1.830. Dalam keadaan seperti ini, yang dipilih adalah analisa dengan harga pembukaan (Open) yang paling mendekati, yaitu Open pada 1.860 . Sesuai analisa tanggal 21-09-2010 dengan harga pembukaan 1.860, bila saham BBTN turun, maka dilakukan sell pada harga 1.850 dan buy pada harga 1.820. Rekomendasi sell di 1.850 dan buy di 1.820, terlihat masih sesuai dengan pergerakan harga BBTN tanggal 23-24 September 2010.

Pada tanggal 27-09-2010, para investor dan trader tampaknya juga tidak akan menemui kesulitan untuk melakukan sell BBTN pada harga 1.850, akan tetapi tidak dapat membelinya pada harga 1.820. Mereka dapat melakukan buy back BBTN seharga 1.820 mulai tanggal 28-09-2010 sampai 01-10-2010.

Pada tanggal 28-09-2010 kembali saya mengirimkan analisa untuk saham BBTN. Pada hari itu BBTN dibuka dengan harga 1.860. Analisa pada harga pembukaan 1.860 adalah sell ≥ 1.870 dan buy di 1.830 – 1.840 bila saham bergerak naik. Bila para investor dan trader belum menjual saham BBTN yang dimilikinya pada tanggal 27-09-2010, maka mendapat kesempatan menjualnya pada harga 1.870 – 1.890 pada tanggal 28-09-2010. Mereka kemudian dapat membelinya kembali pada harga 1.830 – 1.840. Tentunya pembelian pada harga 1.830 akan lebih baik daripada pembelian pada harga 1.840. Bila mereka membelinya pada harga 1.830 (atau bahkan 1.840), mereka tidak akan kesulitan untuk menjualnya dengan harga 1.840 – 1.850 pada tanggal 29 September – 01 Oktober 2010.

Bagi para investor atau trader yang sudah menjual semua saham BBTN yang dimilikinya pada tanggal 27-09-2010, tentunya tidak dianjurkan melakukan pembelian kembali BBTN pada harga 1.830 - 1.840 dan menjualnya dengan harga ≥ 1.870 pada tanggal 28-09-2010 karena rekomendasinya bila saham tersebut naik adalah sell ≥ 1.870 baru kemudian buy di 1.830 – 1.840, dan bukan sebaliknya. Jangan dibalik dengan melakukan pembelian pada harga 1.830 – 1.840 baru berusaha menjualnya pada harga ≥ 1.870, karena setelah naik mencapai 1.890, harga BBTN bergerak turun sampai ke 1.820. Akan tetapi mereka berkesempatan melakukan buy back saham BBTN yang dijual pada tanggal 27-09-2010 seharga 1.820.

Terlihat di sini bahwa analisa yang saya berikan pada tanggal 28-09-2010 sudah memperhitungkan keadaan tersebut dengan urutan tindakan eksekusi yang harus dijalankan terlebih dahulu (sell ≥ 1.870 dahulu baru buy di 1.830 - 1.840).

Monday, June 14, 2010

The Impact of Greece's Debt Downgrading by Moody's to US Markets

Moody's Investors Service on Monday downgraded Greece's government bond ratings into "junk" territory, citing the risks in the rescue package for the debt-ridden country from the Eurozone and International Monetary Fund.

Moody's cut the rating by four notches, to "Ba1" from "A3," and also downgraded Greece's short-term issuer rating to "Not-Prime" from "Prime."

The downgrades reflects concern that the country could fail to meet its obligations to cut its deficit and pay down its debt. While the support package does create a credible set of reforms, the lower rating is consistent with the risks associated with it, Moody's said.

Stocks faltered in the last hour of trading Monday after investors gave in to anxiety about Europe's economy.

The Dow Jones industrial average erased an early gain of 118 points to end down 20. The Standard & Poor's 500 also fell slightly, while the Nasdaq composite rose less than a point.

Stocks began the day higher following a report that industrial production in the 16 countries that use the euro grew more than expected in April. That boosted confidence that Europe could solve its debt problems and pushed the euro above $1.22 for the first time since June 4.

Investors have been concerned that government spending cuts aimed at slashing debt would hurt Europe and slow a global recovery. However, there have been few signs so far that the budget cuts needed to contain rising debt in countries like Greece, Spain and Portugal have slowed economies around the world.

Greece is still enough of a concern that bad news about the country's well-known problems was enough to help take down the market's advance. Traders at first shrugged off news that credit rating agency Moody's lowered its rating on Greece's debt to "junk" status. But in the final hour, many traders apparently decided the safest move was to take money out of the market. They were particularly uneasy after the Dow had risen 312 points in the prior two days.

The downgrade of Greece's debt wasn't the first and analysts said the market's response signals that traders are still jittery about Europe.

"When you have ratings downgrades, it's the proverbial fire truck arriving at the barn after it has burned down," said Kent Engelke, chief economic strategist at Capitol Securities Management in Glen Allen, Va. "Ultimately, economic activity will trump these other fears facing the market."

Bank stocks fell on concerns about European debt and about a financial overhaul bill in Congress. Some traders are worried that the merged version of the House and Senate bills will be tougher on banks than analysts had anticipated. Tighter restrictions could cut into profits. JPMorgan Chase & Co. fell 2 percent, while Goldman Sachs Group Inc. lost 1.6 percent.

Source : Yahoo finance, Associated Press