Thursday, January 31, 2013

STATISTIK KUNJUNGAN DI PROFIT TRADING


Berikut ini adalah statistik kunjungan di blog Profit Trading yang didapatkan berdasarkan statistik Blogger. Data ini dapat memberikan informasi topik-topik mana yang banyak diminati oleh para pengunjung blog ini.
 
Dari awal sampai 31-01-2013, blog Profit Trading terdiri dari 7 pages dan sudah memuat 46 posts. Total kunjungan sampai 31-01-2013 adalah 9.000 pageviews. Posts dan pages yang paling banyak dikunjungi adalah sebagai berikut :
 


Dari data terlihat bahwa post yang paling banyak dikunjungi adalah “BUY AND SELL AREA” sebanyak 624, disusul oleh “Keistimewaan Analisa Saham dari Profit Trading” sebanyak 442 dan “PROFIT TRADING STOCK ANALYSIS MEMBERSHIP” sebanyak 347. Page yang paling banyak dikunjungi adalah “New TA” yang memuat Trading with PMI sebanyak 669, disusul “Course” sebanyak 453 dan “Membership” sebanyak 371. Dari data tersebut,terlihat bahwa  indikator-indikator dan teknik analisa dari Profit Trading tersebut paling diminati oleh pengunjung dari blog ini, disusul oleh Course dan Membership dari Profit Trading.
Untuk post yang berupa analisa saham, “ASII : time to buy or time to sell” mendapatkan kunjungan sebanyak 192 dan “KEJUTAN SMCB DI AKHIR TAHUN 2012” mendapatkan 177 kunjungan. Tampaknya saham-saham tersebut cukup diminati oleh para investor/ trader.

Di bawah ini adalah data kunjungan dalam 1 bulan terakhir sampai 31-01-2013 :


Terlihat “KEJUTAN SMCB DI AKHIR TAHUN 2012” paling banyak mendapatkan kunjungan, sedangkan “ASII : time to buy or time to sell” menurun kunjungannya, karena postnya sudah lewat 1 bulan.
Di bawah ini adalah data audience (pengunjung) all time history Dari data 9.000 audience (pengunjung) dari awal sampai 31-01-2013, maka jumlah pengunjung terbanyak dari Indonesia, disusul United States dan United Kingdom. Beberapa Negara yang tidak termasuk dalam 10 besar di bawah di antaranya Ireland, South Korea, New Zealand, Taiwan, Singapore, Kuwait, Ukraine, Lithuania.

Saturday, January 26, 2013

TEMBUSNYA (BREAKOUT) KE BAWAH SAHAM HRUM


Tahun 2012 adalah tahun yang kelam bagi saham-saham batubara pada umumnya. Hampir sepanjang tahun 2012, saham-saham komoditas tersebut mengalami penurunan. Salah satu di antaranya adalah HRUM. Saham ini listing di BEI pada harga 6.000 tanggal 06-10-2010. HRUM mencapai harga tertingginya 10.700 pada tanggal 21-07-2011. Sesudah itu turun ke 5.900 pada tanggal 04-10-2011. Setelah itu naik kembali dan mencapai harga tertingginya pada tahun 2012 di 9.000 pada tanggal 22-02-2012, saham ini kemudian turun kembali dan mencapai harga terendahnya 4.875 pada tanggal 04-12-2012. Mulai 05-12-2012 saham ini kembali naik.

Pada tanggal 30-12-2012 saya memberikan komentar dalam sebuah milis, bahwa pembelian HRUM pada harga 5.000 – 5.700 adalah hal yang baik/ benar. Pada tanggal 02-01-2013 dan 03-01-2013 saham ini naik mencapai 6.700. Pada tanggal 03-01-2013 kembali saya memberikan komentar, bahwa saham ini mulai turun. Pada tanggal 12-01-2013 saya mengatakan bahwa ternyata saham ini benar-benar mengalami penurunan sejak 03-01-2013.

Pada tanggal 14-01-2013, seorang anggota sebuah milis mengomentari bahwa HRUM tampaknya mengalami rebound di area SMA(20) dan EMA(20). Saat itu SMA(20) di 6.094 dan EMA(20) di 6.053. Anggota milis tersebut mengatakan bahwa dia masih melihat window time kenaikannya sampai Pebruari-Maret 2013. Saham ini mulai rebound dari harga terendah sehari sebelumnya di 6.050. Low HRUM di 6.100 dan highnya di 6.350 saat itu.

Pada tanggal 15-01-2013, saya katakan bahwa memang untuk sementara saham ini tampaknya ditahan oleh SMA(20) dan EMA(20) dan mengalami rebound, akan tetapi saat itu HRUM sudah berada di SELL AREA dan besok pagi (16-01-2013) BUY AREAnya akan menghilang. HRUM juga mulai downtrend dan belum mencapai troughnya. Kesimpulannya, SMA(20) dan EMA(20) tersebut akan ditembus dan saham ini akan bergerak turun mencari troughnya (bottomnya). Dengan kesimpulan tersebut, jelas sekali HRUM berada dalam posisi sell dan rekomendasinya adalah sell HRUM ≥ 6.350. Saya juga memintanya memperhatikan MACDnya yang sudah mengalami death cross sejak tanggal 15-01-2013. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring di atas sesungguhnya menggambarkan sesuatu yang belum terjadi dan akan terjadi. Ini artinya Profit Trading bukan cuma menganalisa/ mengulas sesuatu yang sudah terjadi, akan tetapi jauh lebih dari itu, sesuatu yang akan terjadi pun sudah dapat dianalisanya. Lalu bagaimana dengan ketepatan analisanya ?

Pada tanggal 16-01-2013 HRUM turun ke 6.100 dan pada tanggal 17-01-2013 saham ini kembali naik. Ini berarti low tanggal 16-01-2013 di 6.100 lebih tinggi daripada low tanggal 11-01-2013 di 6.050. High saham ini di 6.250 dan lownya di 6.150 pada tanggal 17-01-2013. Ini artinya, lownya pada tanggal 17-1-2013 juga bergerak naik. Pada saat itu tentunya para investor/ trader berpikir bahwa saham ini sudah kembali naik karena sudah membentuk higher low dan sudah kembali mantul (reversal naik) akibat tertahan oleh SMA(20) dan EMA (20) sebagai supportnya. Hal ini terlihat dengan naiknya volume transaksi pada tanggal 17-01-2013. Seandainya semudah itu teori-teori analisa teknikal tersebut dapat diterapkan dalam trading/ investasi, tentunya akan lebih banyak investor/ trader yang mendapatkan keuntungan daripada yang mengalami kerugian. Kalau sesudah higher high atau higher low suatu saham selalu/ pasti bergerak naik, lalu kapan saham tersebut akan turun kembali ?

Pada tanggal 18-01-2013 HRUM naik sampai mencapai 6.400. Pada 21-01-2013 saham ini naik sampai mencapai 6.500, kemudian turun ke 6.250 dan ditutup pada harga 6.350. Saat itu highnya lebih tinggi dari high hari sebelumnya (higher high) dan lownya juga lebih tinggi dari low hari sebelumnya (higher low). Apakah ini merupakan pertanda bahwa HRUM akan turun dan menembus SMA(20) dan EMA(20) ? Tidak ada tanda-tanda HRUM akan turun dan menembus support tersebut saat itu.

Pada tanggal 22-01-2013 saham ini dibuka pada harga 6.300, naik ke 6.350 dan turun ke 6.100. Terlihat jelas bahwa saat itu rebound dari HRUM sudah berakhir dan sudah menembus ke bawah SMA(20) dan EMA(20). Pada tanggal 23-01-2013 saham ini bertahan di level 6.100. Pada tanggal 25-01-2013 habislah sudah pertahanan level support ini, bukan hanya SMA(20) dan EMA(20) yang ditembus, level 6.094 dan 6.053 pun sudah ditembus. Saham ini jatuh ke 5.900 pada tanggal 25-01-2013. Jadi memang hanya sementara saja saham ini ditahan SMA(20) dan EMA (20) serta mengalami rebound. Analisa tanggal 15-01-2013 yang memprediksikan SMA(20) dan EMA(20) tersebut akan ditembus (breakout) dan saham ini akan bergerak turun mencari troughnya (bottomnya) sudah DIGENAPI/ TERJADI. Analisa tersebut digenapi/ terjadi/ terbukti dengan cara-cara yang AJAIB dan SULIT DIMENGERTI, sebab dinyatakan/ dikeluarkan pada saat gerakan turun HRUM TERTAHAN oleh SMA(20) dan EMA(20) serta mengalami REBOUND (bergerak naik). Jadi analisa mengenai sesuatu yang AKAN TERJADI pada HRUM tersebut SEBENARNYA BERLAWANAN dengan ARAH PERGERAKAN saham tersebut saat itu.

Pada chart HRUM terlihat bahwa stochastic hampir membentuk golden cross pada tanggal 15-01-2013. Stochastic membentuk golden cross tanggal 18-01-2013. RSI membentuk death cross tanggal 15-01-2013 dan membentuk golden cross pada tanggal 17-01-2013. Stochastic dan RSI kembali membentuk death cross pada tanggal 22-01-2013. MACD sejak tanggal 15-01-2013 membentuk death cross. Sampai tanggal 21-01-2013, candle stick memberikan gambaran terjadi rebound saham ini dan tidak memberikan gambaran bahwa support SMA(20) dan EMA(20) akan ditembus ke bawah. Sampai tanggal 21-01-2013, keempat macam indikator tersebut memberikan tanda/ signal yang berbeda-beda. Dari keempatnya, hanya MACD yang memberikan tanda/ signal yang benar kali ini. Tanda/ signal yang berbeda-beda tersebut akan membingungkan dan membuat para investor/ trader sulit mengambil keputusan.

Hal ini menunjukkan/ membuktikan bahwa indikator-indikator dan analisa dari Profit Trading lebih unggul/ superior daripada indikator-indikator dan analisa-analisa teknikal pada umumnya. Analisa saham HRUM yang sebelumnya sudah diposting dalam sebuah milis tersebut menunjukkan bahwa indikator-indikator dan analisa Profit Trading mempunyai kemampuan untuk menentukan BUY dan SELL AREA, dapat ditembus atau tidaknya suatu support/ resisten, sebagai indikator arah pergerakan (turun/ naik) saham/ produk sekuritas, penggunaannya mudah dan Plan of Action yang jelas (sell HRUM ≥ 6.350), memberikan batas keamanan yang baik, predictive value (nilai prediktif) dan tingkat akurasinya yang tinggi seperti yang ditunjukkan di atas. Kemampuan-kemampuan di atas merupakan keunggulan-keunggulan/ keistimewaan-keistimewaan analisa dari Profit Trading. Untuk melihatnya silahkan klik link ini.

Bagaimana dengan perjalanan HRUM menuju troughnya (bottomnya) ? Di level berapakah dan kapankah akan terjadi ?

Chart di bawah adalah chart HRUM dari 29-10-2012 s.d. 25-01-2013

Garis merah muda adalah SMA(20).

Saturday, January 12, 2013

ANALISA KEJATUHAN HARGA SAHAM SMCB


Kita mengetahui bahwa harga saham SMCB turun dalam pada tanggal 28-12-2012 karena kenaikan royalty yang harus dibayarkan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk kepada Holcim Technology. Penurunan itu begitu cepat, dan sebelumnya tidak ada tanda-tanda SMCB akan turun. Penurunan yang cepat karena potensi penurunan laba akibat kenaikan besarnya royalty tersebut sudah tentu di luar jangkauan dan kemampuan dari analisa-analisa teknikal dan fundamental yang ada selama ini untuk mendeteksinya secara dini. Pada saat analisa teknikal menunjukkan SMCB mulai reversal naik dan breakout downtrend line jangka pendek, serta analisa fundamental saham ini menunjukkan baiknya fundamental saham ini, secara cepat dan mendadak harganya turun tajam.

Dengan penurunan secara cepat harga SMCB segera setelah pengumuman royalty agreement dari PT. Holcim Indonesia Tbk, tentunya hanya orang-orang yang punya akses secara cepat ke informasi tersebut yang paling dahulu mengetahuinya, sedangkan para investor/ trader umumnya banyak yang terlambat mengetahuinya. Mereka mengetahui setelah harga saham tersebut turun tajam dan berita tentang royalty agreement tersebut tersebar luas. Dengan demikian para retail investor/ trader yang memiliki saham tersebut, banyak yang terlambat menjual saham tersebut sebelum turun. Jadi naiknya volume perdagangan saham ini sampai lebih dari 13 kali rata-rata harian selama 3 bulan mengindikasikan keluarnya para market mover/ big money dari saham ini.

Bagaimana dengan analisa dari Profit Trading sendiri dalam mendeteksi dini penurunan SMCB tersebut. Apakah analisa dengan teknik dari Profit Trading juga tidak dapat mendeteksi dini akan turun dalamnya saham SMCB secara cepat dan mendadak saat itu ? Di bawah ini adalah analisa dengan memakai teknik tersebut.

PMI menunjukkan level terendah pada tanggal 19-12-2012 dan reversal naik pada tanggal 20-12-2012. PMI-R menunjukkan level terendah pada tanggal 20-12-2012. Ini menunjukkan waktu pembelian (time to buy) saham tersebut adalah tanggal 20-12-2012 pada harga 3.275. Selanjutnya PMI menunjukkan level tertingginya pada tanggal 26-12-2012 selanjutnya mulai reversal turun pada tanggal 27-12-2012. Sejak tanggal 21-12-2012 sampai 27-12-2012 PMI-R mengalami reversal naik. Ini menunjukkan bahwa menembus ke atasnya (break out) harga SMCB terhadap upper downtrend line jangka pendek pada tanggal 27-12-2012 bukan merupakan tanda/ signal kenaikan lebih lanjut harga dari saham tersebut dan saat itu sebenarnya sudah berada dalam posisi jual (sell).

RGW menunjukkan kenaikan downtrend strength dan kenaikan uptrend strength. SMCB mulai uptrend pada tanggal 27-12-2012. Ini sesuai dengan breakoutnya harga SMCB terhadap upper downtrend line jangka pendek pada tanggal 27-12-2012. Terlihat pada tanggal 27-12-2012 RGW juga tidak mendeteksi akan adanya penurunan tajam harga saham ini. Tampaknya ada upaya untuk menaikkan harga SMCB sejak tanggal 21-12-2012 agar saham ini kembali uptrend, akan tetapi tidak ditunjang dengan kenaikan volume transaksi yang bermakna seperti terlihat pada chart SMCB. Upaya untuk menaikkan harga SMCB juga terlihat pada tanggal 28-12-2012, di mana saham ini dibuka pada harga 3.500, kemudian naik ke 3.625 sebelum turun kembali.

Chart di bawah adalah chart SMCB dari 1-10-2012 s.d. 2-1-2013
 
AD Map menunjukkan puncak akumulasi terjadi pada tanggal 3-12-2012, sesudah itu mulai turun sampai tanggal 28-12-2012. VCI menunjukkan puncak akumulasi terjadi pada tanggal 14-11-2012, sesudah itu mulai turun sampai tanggal 28-12-2012. Ini berarti mulai tanggal 19-11-2012 sebenarnya sudah terjadi distribusi yang semakin lama semakin bertambah. Seharusnya para investor/ swing trader sudah menjual saham ini pada tanggal 19-11-2012, saat mulai terjadi distribusi dan harga saham ini mulai reversal turun. Harga SMCB sebenarnya sudah mulai melemah sejak tanggal 19-11-2012. Kenaikan harga SMCB mulai tanggal 21-12-2012 yang membentuk three white soldiers dan menembus (break out) ke atas upper downtrend line jangka pendek, bukan merupakan tanda/ signal bagi para investor/ swing trader untuk membeli (buy) saham ini.
 
Analisa Profit Trading juga mendeteksi bahwa sejak tanggal 26-12-2012 SMCB sudah berada di SELL AREA. Rekomendasi untuk saham ini adalah sell ≥ 3.400 pada tanggal 26-12-2012. Jadi level sell (jual) saham tersebut sejak tanggal 26-12-2012 sampai tanggal 28-12-2012 adalah sell pada harga 3.400 – 3.625. Dengan menggunakan level sell (jual) tersebut, para investor/ swing trader dapat terhindar dari kerugian akibat turunnya harga saham SMCB pada tanggal 28-12-2012. Ini merupakan bukti keunggulan teknik analisa dari Profit Trading dibandingkan analisa-analisa teknikal dan fundamental pada umumnya.
 
Pada tanggal 28-12-2012 terlihat adanya upaya mengangkat harga saham ini lebih tinggi lagi. Harga saham ini diangkat dari 3.500 ke 3.625. Tampaknya para market mover ingin menimbulkan kesan bahwa SMCB akan bergerak naik lebih jauh, sebelum pengumuman royalty agreement,  sehingga para investor/ trader berlomba melakukan pembelian dan mengalami corner (tersangkut) sewaktu harganya turun. Akan tetapi hal tersebut tampaknya kurang berhasil. Saham ini mendapatkan tekanan jual yang kuat dan harganya kembali turun ke sekitar 3.475 – 3.500, sebelum akhirnya turun ke 2.800 karena pengumuman tersebut. Kejadian tersebut memicu gelombang sell off pada tanggal 2-1-2013 sehingga harganya turun ke 2.600 atau turun sekitar 25,18 %. Ini sesuai dengan perhitungan potensi penurunan laba bersih sebesar 20 % - 30 % dari Profit Trading.