Bursa saham Indonesia mendapat kejutan di akhir tahun 2012. Pada tanggal 28-12-2012 saham SMCB turun dengan tajam. Padahal saham ini adalah salah satu saham pilihan dari para investor/ trader di BEI.
Apa kurangnya saham PT. Holcim Indonesia Tbk ini ? SMCB termasuk saham dalam industri dasar/ basic industry, salah satu sektor yang memberikan return tinggi. Sejak tanggal 26-09-2011 saham ini bergerak naik (uptrend). Sejak saat itu di mana harga terendah SMCB di 1.650, sampai dengan tanggal 14-11-2012 di mana harga tertingginya di 3.900, SMCB sudah memberikan profit sebesar 2.250/ lembar saham atau sekitar 136,36 % dalam 13,5 bulan. Bila mengacu pada harga 2.100 pada tanggal 2-1-2012, maka saham ini sudah memberikan profit sebesar 1.800/ lembar saham atau sekitar 109,09 % dalam 12 bulan. Profit ini masih jauh lebih besar daripada profit yang didapatkan dari INTP dan SMGR dalam rentang masa yang sama.
Setelah mencapai harga 3.900, pada tanggal 15-11-2012 SMCB mulai turun dan mencapai 3.275 pada tanggal 20-11-2012. Pada tanggal 21-12-2012 saham ini mulai naik kembali. Stochastic sudah membentuk golden cross pada tanggal 26-12-2012 dan masih bergerak naik pada tanggal 27-12-2012. RSI dan MACD juga mulai berbalik naik sejak tanggal 21-12-2012. Sejak tanggal 21-12-2012 terbentuk three white soldiers ( 3 buah white candle yang semakin naik posisinya) sebagai tanda reversal naik. Bila ditarik trend line dari tanggal 26-09-2011 sampai sekarang, terlihat SMCB masih uptrend. Saham ini juga sudah breakout upper downtrend line jangka pendek pada tanggal 27-12-2012. Pada tanggal 27-12-2012, tidak ada tanda-tanda bahwa SMCB akan turun dalam keesokan harinya.
Secara fundamental, SMCB juga tidak kalah daripada INTP dan SMGR. PER dan PBV dari SMCB lebih rendah daripada kedua saham lainnya. Q3 2012 SMCB berhasil mencetak laba bersih periode berjalan sebesar Rp 911,62 milyar, naik tajam dibanding Q3 2011 Rp 740,42 milyar. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh naiknya penjualan , yaitu dari Rp 5,41 triliun pada Q3 2011 menjadi Rp 6,51 triliun pada Q3 2012. EPS Q3 2012 Rp 119 naik dari Rp 97 pada Q3 2011. Jadi secara analisa teknikal mau pun fundamental, tidak ada tanda-tanda bahwa SMCB akan turun dalam pada tanggal 28-12-2012. SMCB adalah saham pilihan dan layak dikoleksi. Ini berarti analisa-analisa tersebut telah gagal mendeteksi penurunan tajam dari SMCB tanggal 28-12-2012.
Apakah anda sepakat bahwa inilah jenis saham yang dapat membuat investor menjadi kaya dengan hanya tidur saja ? Tentunya tidak sedikit investor/ trader yang memiliki saham ini. Lalu mengapa hanya dalam 1 hari saja saham ini turun 19,42 % ke 2.800 dan ditutup di 2.900 (turun 16,55 %) pada tanggal 28-12-2012 ?
Chart di bawah ini adalah chart SMCB dari tanggal 1-8-2011 s.d. 31-12-2012
Pada tanggal 29-12-2012 muncullah berita di beberapa web berita, bahwa pada tanggal 26-12-2012 PT. Holcim Indonesia Tbk sudah menandatangani royalty agreement dengan Holcim Technology. Salah satu butir kesepakatan itu adalah kenaikan besarnya royalty yang dibayarkan menjadi 4 % di tahun 2013 dan 5 % di tahun-tahun berikutnya. Tingkat itu naik 2,3 % dari royalty sebelumnya sebesar 1,7 %. Untuk laba bersih SMCB akan terjadi penurunan antara 20 % sampai 30 %. Royalty agreement ini disampaikan manajemen PT. Holcim Indonesia Tbk kepada BEI pada tanggal 28-12-2012, dan pada hari yang sama jam 15.23, saham ini mulai bergerak turun dari 3.475 sampai ke 2.800 dan ditutup pada harga 2.900. Saat itu volume perdagangan saham ini naik lebih dari 13 kali rata-rata harian selama 3 bulan. Kondisi yang menimpa SMCB ini serupa dengan UNVR.
Dengan kejadian yang menimpa SMCB tersebut, strategi apakah yang harus dilakukan untuk SMCB saat ini ? Kapan dan di manakah trough dari saham ini ? Apakah kini saatnya untuk buy atau bottom fishing saham ini ?