Saturday, October 16, 2010

Review ADRO 04-10-2010 s.d. 15-10-2010

Tabel di bawah adalah rekomendasi day trading untuk ADRO yang saya berikan kepada para member yang mendaftar untuk analisa saham saya. Analisa-analisa saham tersebut saya berikan pagi hari sebelum pasar saham (market) pada hari yang saya analisa dibuka.


Berikut di bawah ini adalah tabel pergerakan harga saham ADRO dari tanggal 04-10-2010 sampai dengan 15-10-2010.


Pada tanggal 04-10-2010 sampai 06-10-2010 ADRO bergerak relatif flat. Pergerakan saham yang relatif flat ini sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 27-09-2010 sampai tanggal 13-10-2010.

Pada tanggal 07-10-2010 ADRO dibuka pada harga 2.100, kemudian turun ke 2.025 dan ditutup pada harga 2.050. Hari itu saya mengeluarkan analisa di atas. Munculnya sinyal buy saat ADRO turun menunjukkan saham ini sekarang berada di antara BUY AREA dan UPPER SELL AREA. Bandingkan analisa ADRO tanggal 07-10-2010 dengan analisa tanggal 30-09-2010, di mana tidak ada sinyal buy pada harga pembukaan 2.050.

ADRO tidak dapat naik mencapai 2.125 dan turun mencapai target harga 2.050. Ini berarti ADRO masih turun/ belum naik. Sesuai analisa, maka rekomendasinya adalah buy di 2.050 dan kemudian sell ≥ 2.125. Trader/ investor yang membeli saham ADRO dengan harga 2.050, tentunya belum dapat menjualnya kembali dengan harga ≥ 2.125 saat itu. Akan tetapi rekomendasi sell ≥ 2.125 sesudah buy ADRO di 2.050 menunjukkan saham ini AKAN mengalami kenaikan.

Pada tanggal 14-10-2010 saham ini mulai naik dan mencapai harga tertinggi 2.200. Pada tanggal 15-10-2010 saham ini kembali naik mencapai 2.250. Trader/ investor berarti dapat menjual kembali dengan harga ≥ 2.125.

Di bawah ini adalah chart ADRO sampai tanggal 15-10-2010.


Saya akan membandingkan sinyal buy yang muncul pada tanggal 07-10-2010 dalam analisa Profit Trading dengan sinyal buy yang muncul dengan beberapa indikator/ metode analisa teknikal. Sinyal buy muncul pada saat harga suatu produk sekuritas (termasuk saham) sedang bergerak naik. Sinyal buy ini BELUM MUNCUL bila produk sekuritas tersebut belum bergerak naik, sebab pergerakan indikator selalu mengikuti pergerakan harga sahamnya. Inilah sebabnya tidak ada satu indikator pun yang mempunyai nilai prediktif/ forecast yang tinggi.

Pada Chart Stochastic, garis K memotong ke atas garis D pada tanggal 06-10-2010 saat ADRO ditutup 2.100. Akan tetapi garis K kembali turun dan bertemu dengan garis D pada tanggal 11-10-2010. RSI mulai bergerak ke atas pada tanggal 13-10-2010 saat ADRO ditutup 2.100. MACD sudah golden cross sejak tanggal 16-09-2010, akan tetapi pada tanggal 20-09-2010 malahan ADRO mulai turun. ADX mulai bergerak naik pada tanggal 13-10-2010 saat ADRO ditutup 2.100. Candle stick membentuk bullish engulfing pada tanggal 13-10-2010 saat ADRO ditutup 2.100. Teori Darvas menganjurkan trader/ investor masuk pada tanggal 14-10-2010 pada saat harga ADRO naik di atas 2.100. Para pengguna teori breakout akan membeli ADRO pada saat ADRO tembus resisten. Resisten yang dipakai tergantung cara yang digunakan. Trader/ investor mempunyai cara dan keyakinan masing-masing bila tembus resisten yang mana ADRO dianggap kuat kenaikannya dan tidak cepat berbalik turun kembali. Bila mereka memakai resisten yang terdekat, minimal mereka akan membeli ADRO setelah harganya naik di atas 2.100 pada tanggal 14-10-2010, sama seperti penganut teori Darvas. Ini pun tergantung kecepatan dan keyakinan masing - masing trader/ investor. Apakah mereka yakin untuk membeli ADRO saat harga baru naik ke 2.125 ?. Pada saat itu ADRO sudah memasuki SELL AREA dan mereka seharusnya menunggu harga terbaik untuk menjualnya.

Pada tanggal 07-10-2010 analisa Profit Trading mengatakan untuk buy ADRO pada harga 2.050 dan sell kembali pada harga 2.125 atau lebih. Artinya analisa tersebut mendeteksi LEBIH CEPAT adanya sinyal buy saham ADRO dan akan naiknya saham ini. Trader/ investor juga mendapatkan saham ADRO dengan harga beli yang lebih murah yaitu 2.050. Sinyal buy tersebut muncul dan terdeteksi justru pada saat ADRO BERGERAK TURUN, bukan saat saham ini bergerak naik. Pada tanggal 14-10-2010 dan 15-10-2010, saat sinyal buy dari berbagai indikator/ metode analisa teknikal muncul dan para trader/ investor mulai masuk, mereka yang mengikuti analisa ini dan membeli ADRO pada harga 2.050 sudah mendapatkan keuntungan dan sedang menanti harga jual terbaiknya.

Target harga jual ≥ 2.125 sesudah buy di 2.050 pada analisa tanggal 07-10-2010 sebenarnya sudah menunjukkan (indikator) bahwa resisten 2.100 pada ADRO akan ditembus (break out). Analisa tersebut sudah dapat menunjukkan resisten 2.100 akan ditembus 1 minggu SEBELUM resisten tersebut ditembus.

No comments:

Post a Comment