Saturday, August 31, 2013

HOW TO MULTIPLY YOUR PORTOFOLIO IN BEARISH MARKETS

Online Trading Course


Apakah benar BUY and HOLD INVESTING adalah cara paling ampuh untuk berinvestasi saham ?
Berapa lama anda sudah menginvestasikan dana yang anda miliki pada saham-saham berfundamental bagus seperti ASII, KKGI, SSIA, BSDE, ASRI, BMRI, DKFT, dsb ? Apakah cara Buy and Hold Investing yang anda terapkan masih berhasil memberikan profit (keuntungan) yang bermakna ?

Apakah benar kalau harga saham-saham berfundamental bagus turun, merupakan kesempatan baik untuk membelinya ? Pada saat harga ASII, KKGI, DKFT dan saham-saham berfundamental bagus lainnya naik, anda beranggapan itu disebabkan karena fundamentalnya bagus, laporan keuangannya bagus, dsb. Pada saat saham-saham tersebut turun, anda beranggapan ini merupakan kesempatan bagus untuk membelinya, karena saham berfundamental bagus akan segera naik kembali harganya setelah mengalami penurunan. Apa yang terjadi kemudian saat pendapat ini digunakan untuk membeli ASII, KKGI, BMRI, DKFT, dsb saat harganya turun ?

Apakah benar dan wajar kalau portofolio anda terkuras karena market sedang bearish ?
Saat market sedang bearish, banyak trader dan investor mengalami kerugian. Mereka dipaksa untuk cut loss, mengalami forced sell atau mengamati dan meratapi portofolionya yang terus-menerus turun. Sebagian orang beranggapan, bahwa turunnya portofolio mereka adalah wajar dan memang sudah nasibnya, karena market sedang bearish dan hampir semua saham harganya turun. Lagipula, kebanyakan orang lain juga mengalami nasib yang sama. Para fund manager pun tidak dapat mempertahankan nilai reksadana yang dikelola agar tidak jatuh. Apakah anda beranggapan turunnya nilai portofolio anda dalam keadaan ini memang tidak terhindarkan (wajar/ sudah nasib), walau pun anda sebenarnya sudah mahir dan menguasai teknik-teknik trading dan berbagai cara/ teknik analisa saham ?

Mengapa saham-saham Property, Basic Industry dan Finance yang memberikan sumbangan bermakna bagi kenaikan IHSG, saat ini menjadi rontok ? Sejak kapan ini semua bermula, mengapa baru terlihat jelas bersama dengan kejatuhan IHSG ?

Kapan waktu beli (time to buy) dan waktu jual (time to sell) saham yang tepat ? Saham-saham apakah yang berprospek melipatgandakan portofolio dan memenuhi pundi-pundi anda ke depannya ? Bagaimana pula strategi paling jitu untuk mendapatkan profit dalam market yang sedang bearish ?

Bila anda memang serius ingin mempelajari dan mengetahui hal-hal di atas, ikuti kursus online Profit Trading yang berjudul :
"How To Multiply Your Portofolio in Bearish Markets" yg akan dimulai pada minggu IV September 2013 selama 2 bulan.

Caranya :
1.      Kirimkan email ke : profittrading77@gmail.com yg berisi :
Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Status perkawinan, Alamat, dan Sekuritas yg diikuti serta jelaskan motivasi anda mengikuti kursus.
2.      Berikan informasi dengan sejujurnya dan lengkap. Tidak memakai nickname.
3.      Selanjutnya anda akan dihubungi untuk konfirmasi pendaftaran dan pembayaran biaya kursus.

Tempat terbatas, pendaftaran ditutup 12-9-2013.
Biaya kursus : Rp. 8.000.000,-.
Bila melakukan pembayaran sampai tanggal 6-9-2013, biaya kursus sebesar Rp. 7.000.000,-
Discount Rp. 1.000.000,- untuk para member profittrading77 dan member milis profittrading77@yahoogroups.com

Cara kursus :
1. Mendapatkan materi kursus dan soal/ masalah seputar saham setiap awal minggu. Tujuannya adalah melatih kemampuan analisis dan sintesis para peserta kursus terhadap situasi market dan saham dan mampu membuat keputusan yang tepat.
2. Mengumpulkan jawaban tugas/ soal paling lambat hari Jumat.
3. Dilakukan pembahasan/ diskusi melalui chatting/ online pd akhir minggu
4. Mendapatkan bonus stock picking saham (pemilihan saham-saham) dan panduan melakukan trading secara online (chatting) pada minggu terakhir. Tujuannya agar dapat melakukan buy (entry to market) dan sell (exit from market) dengan tepat dan mendapatkan profit bermakna.

Tidak ada tanya jawab dalam proses pendaftaran ini.

Thursday, May 9, 2013

APAKAH BMRI DI DAERAH NYAMAN UNTUK DIBELI ?


Apakah para trader/ investor sudah membaca postingan saya mengenai “TRADING WITH PMI” ? Postingan tersebut dapat dibaca di sini. Dengan membacanya, para trader/ investor akan memahami betapa seringnya seorang trader, investor atau analis SALAH MEMBACA SINYAL-SINYAL di dalam market. Mereka sering melakukan buy (membeli) pada saat seharusnya melakukan sell (menjual). Sebaliknya mereka sering melakukan sell (menjual) pada saat seharusnya buy (membeli). Market yang berfluktuasi dengan cepat sering menambah bingung dan frustasi para trader/ investor untuk mengambil keputusan buy atau sell suatu produk sekuritas. Dalam kesempatan ini saya akan menunjukkan bagaimana PMI dan PMI-R serta BUY AREA dan SELL AREA  memberikan sinyal yang benar untuk suatu produk sekuritas.
Kita akan melihat contoh kasus tersebut pada saham BMRI. Saham ini mencapai all time high pada tanggal 17-19 April 2013, sesudah itu mulai turun. Pada tanggal 30-4-2013, BMRI dibuka pada harga 10.650, mencapai harga terendah di 10.450 dan ditutup pada harga 10.500. Pada tanggal 1-5-2013 saham ini dibuka di 10.400, kemudian naik dan ditutup di 10.550.
 
Pada tanggal 1-5-2013 malam, sesudah saham ini ditutup di 10.550, seorang analis di sebuah milis investasi mengeluarkan analisa : “BMRI selama ini melakukan koreksi (pull back) dari all time highnya. Yang menarik adalah membentuk piercing line bottom reversal tepat di daerah support MA(20). Daerah nyaman untuk dibeli.”

Pada tanggal 2-5-2013, BMRI dibuka di 10.500, naik ke 10.550 dan ditutup di 10.150. Pada tanggal 3-5-2013, saham ini dibuka pada harga 10.100, kemudian ditutup pada harga 9.800 yang sekaligus merupakan harga terendahnya. Pada tanggal 6-5-2013, BMRI dibuka di 9.850, turun ke 9.700 dan ditutup di 10.050. Sesudah itu saham ini mulai naik. Pada tanggal 8 Mei 2013, saham ini naik ke 10.350.

Jadi dalam 2 hari sesudah analisa tersebut dikeluarkan, BMRI justru menembus MA(20) dan turun dalam. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari seseorang yang cukup kritis di milis tersebut : "Apa alasannya dikatakan BMRI berada di daerah nyaman untuk dibeli ? Bagaimana seandainya analisa tersebut diikuti oleh pembacanya sehingga mengalami kerugian dan berapa level cut lossnya ?"

Pernyataan analis tersebut di atas sebenarnya sudah memberikan 2 alasan mengapa BMRI berada di daerah nyaman untuk dibeli. Alasan pertama, adanya piercing line bottom reversal sebagai sinyal bullish. Alasan kedua, Piercing line tersebut terjadinya tepat di daerah support MA(20).
Apakah yang sesungguhnya terjadi ? Apakah berdasarkan analisa teknikal saat penutupan tanggal 1-5-2013, BMRI berada di daerah nyaman untuk dibeli ? Kalau BMRI berada di daerah nyaman untuk dibeli, mengapa sahamnya justru turun dalam selama 2 hari berikutnya ? Apakah Candle Stick yang membentuk formasi (pattern) piercing line bottom reversal tepat di daerah support MA(20) salah memberikan bullish signal (sinyal bullish) atau merupakan informasi yang salah ?
Chart di bawah adalah chart BMRI dari tanggal 7-2-2013 s.d. 8-5-2013
Sebelum membicarakan Piercing Line Candle Pattern, saya akan menguraikan mengenai analisa teknikal BMRI saat itu dengan beberapa macam indikator. Stochastic yang baru membentuk golden cross pada tanggal 26-4-2013, sudah membentuk death cross kembali sejak tanggal 30-4-2013. Pada tanggal 30-4-2013, RSI juga mulai membentuk death cross. MACD sudah mulai membentuk death cross sejak tanggal 29-4-2013. Ketiga macam indikator tersebut jelas-jelas BELUM memberikan sinyal-sinyal reversal naik pada saat penutupan tanggal 1-5-2013.
Piercing Line (Kirikomi) Candle Stick Pattern adalah satu dari double candle stick pattern, dan merupakan bullish pattern. Bullish Piercing Line Candle Stick terdiri dari candlestick turun (red/ black candle stick) diikuti oleh candle stick naik (green/ white candle stick) yang dibuka di bawah harga penutupan candle stick sebelumnya (red/ black candle stick) dan ditutup di atas pertengahan candle stick sebelumnya (red/ black candle stick). Bullish Piercing Line dapat terjadi dalam berbagai keadaan, tetapi paling relevan bila terjadi dalam trend turun yang bermakna. Bullish Piercing Line dapat dipakai sebagai indikasi berakhirnya sebuah downward trend (trend turun).

Kalau begitu, mengapa BMRI turun dalam selama 2 hari sesudah membentuk pattern tersebut ? Apakah sebuah bullish candle stick pattern yang juga disupport oleh MA(20) salah memberikan buy signal ?

Jawabannya sebenarnya sangat sederhana dan sudah dijelaskan di atas, akan tetapi mengapa masih juga salah diartikan dalam sebuah analisa. Sebuah Piercing Line akan memberikan bullish signal kalau candle stick kedua (green/ white candle) ditutup di atas pertengahan candle stick pertama (red/ black candle). Kalau tidak demikian berarti memberikan bearish signal (sinyal bearish). Jadi candle stick pattern BMRI tanggal 30-4-2013 dan 1-5-2013 sesungguhnya adalah BEARISH PIERCING LINE, bukan bullish piercing line.
 
Hasil analisa Profit Trading pada tanggal 1-5-2013 juga menunjukkan bahwa PMI dan PMI-R mencapai level tertingginya pada tanggal 26-4-2013, sesudah itu mulai turun. Ini berarti peak terakhir BMRI terjadi di 10.700 pada tanggal 26-4-2013. Pada tanggal 2-5-2013 BUY AREA BMRI sudah menghilang.

Sebagai kesimpulannya, Piercing Line Candle Stick pattern tersebut SEBENARNYA MEMBERIKAN SINYAL BEARISH. BMRI sedang bergerak turun dari peaknya. MA(20) BMRI saat itu merupakan SUPPORT YANG LEMAH, seperti halnya HRUM dan DKFT, karena tidak didukung oleh kekuatan demand dari market. Jadi saat itu BMRI TIDAK NYAMAN UNTUK DIBELI, karena saat itu sebenarnya SAAT UNTUK MENJUAL (TIME TO SELL) BMRI.
 
Bagaimana dengan pergerakan saham BMRI selanjutnya ? Apakah saham ini akan bergerak naik dan membentuk all time high baru, atau justru akan berbalik turun sebelum mencapai 10.550, atau bahkan berbalik turun sebelum menembus MA(20) ?

Saturday, May 4, 2013

MENGAPA DKFT TIDAK TERBANG KE 700 ?


DKFT atau PT. Central Omega Resources Tbk. Adalah perusahaan tambang yang memproduksi nikel, di mana 75,33 % shareholdernya adalah PT. Jinsheng Mining. Saham ini IPO pada tanggal 17-11-1997 dengan harga 500 rupiah/ lembar.
Pada tanggal 26-3-2013 tersiar berita di sebuah milis investasi, bahwa produksi nikel DKFT akan digenjot naik 69 % menjadi 4 juta ton targetnya. Akibatnya perkiraan net profit tahun 2013 akan melonjak naik Rp. 400 milyar, atau EPS sekitar 71, dengan menggunakan asumsi harga komoditi saat ini. Bila ada improvement di Q2 dan Q3, maka targetnya akan meningkat. Bila menggunakan target konsevatif PE 10 x, maka DKFT akan menuju 700, atau naik 25 % dari harga saat itu di 560. Pada tanggal 28-3-2013 diberitakan bahwa hasil RUPS DKFT memutuskan akan membagi deviden 50 rupiah/ lembar saham. Karena pengumuman pembagian deviden tersebut, maka targetnya dinaikkan. Ada yang mengatakan ke 900-1.000, ada juga yang mengatakan > 1.000 menjelang cum date deviden karena yieldnya sangat tinggi.
Sejak tanggal 26-3-2013 sampai tanggal 2-4-2013 DKFT bergerak naik dan mencapai harga tertinggi di 660 dan ditutup di 630. Pada tanggal 3-4-2013 saham ini mulai bergerak turun dan mencapai harga terendah 590 pada tanggal 11-4-2013, sesudah itu mulai bergerak naik kembali.
Pada tanggal 10-4-2013 dan 11-4-2013, kembali tersiar betapa baiknya fundamental perusahaan ini dan masuk daftar koleksi beberapa fund manager. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sepanjang 2012 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 71,16 % (audited) menjadi Rp 303,33 miliar dibanding Rp 177,22 miliar di 2011. Kabarnya perusahaan yang memilikinya berhubungan dengan China, sehingga semua produksinya terserap ke China. Besarnya deviden yang hampir 10 % dari harga sahamnya menambah daya tarik saham ini di mata para investor/ trader.
 
Pada tanggal 17-4-2013 sampai 19-4-2013, kembali DKFT menjadi berita hangat di sebuah milis investasi. Berita betapa baiknya fundamental saham ini kembali bermunculan. Dikatakan bahwa inilah saatnya DKFT terbang ke 700.

Pada tanggal 17-4-2013 sebuah web investasi juga memberitakan bahwa laba bersih DKFT pada kuartal I 2013 sebesar Rp. 101,26 milyar atau naik 32,22 % bila dibandingkan dengan laba bersih kuartal I 2012 sebesar Rp. 76,59 milyar. Hal ini disebabkan Penjualan DKFT mengalami kenaikan 65,98% atau dari Rp208,18 miliar kuartal I 2012 menjadi Rp345,53 miliar pada kuartal I 2013 sedangkan Beban Pokok dan Lain-lain DKFT mengalami kenaikan 97,31% atau Rp105,67 miliar kuartal I 2012 menjadi Rp208,50 miliar pada kuartal I 2013.
Pada tanggal 17-4-2013 saham ini dibuka pada harga 620, mencapai harga tertingginya di 640 dan ditutup di 630. Pada tanggal 18-4-2013 saham ini dibuka di 640, kemudian turun ke 620 dan kembali ditutup di 630.

Pada tanggal 18-4-2013, saya katakan bahwa DKFT tidak mungkin ke 700. Tanggal 19-4-2013 adalah cum date deviden saham ini. Peak saham ini berada pada tanggal 18-4-2013 atau 19-4-2013 (besok pagi).
Pada tanggal 19-4-2013, saham ini dibuka di 630, naik ke 640 dan ditutup di 600. Pada saat itu seorang analis mengatakan bahwa saat itu merupakan saat yang tepat untuk membeli DKFT karena ada support kuat di 580 dan targetnya ke 700. Analis tersebut menganjurkan membeli di 580 – 590 dan cut loss bila menembus 580 (cut loss di 570 atau 560) sehingga risknya (resikonya) kecil sekali. Saat itu sebenarnya DKFT tertahan oleh support SMA(20) di 600. Support 580 yang dikatakan kuat itu kemungkinan adalah Fibonacci Retracement 38,20 %.

Pada tanggal 20-4-2013 kembali saya mengingatkan untuk tidak membeli DKFT karena saham ini hampir dipastikan akan menembus support 580. Risk yang dikatakan kecil sekali tersebut sebenarnya tidak terhingga besarnya, karena hampir dipastikan semua yang membeli akan melakukan cut loss bila mengikuti saran tersebut. Hasil analisa menunjukkan DKFT sekarang berada di LOWER SELL AREA, artinya tidak ada tekanan beli dari market yang akan menjadi support kuat untuk menahan harga DKFT turun. Ini artinya support SMA(20) dan Fibonacci Retracement 38,20 % tersebut lemah dan hampir dipastikan akan ditembus.
Chart di bawah ini adalah chart DKFT dari tanggal 7-2-2013 s.d 19-4-2013.

Pada tanggal 22-4-2013, DKFT membuat gap down dan terjun bebas. Saham ini dibuka di 560, naik ke 570 dan ditutup di 550. Harga 580 – 590 yang disarankan sebagai harga beli saham ini, bahkan tidak tersentuh sama sekali dan dilewati begitu saja. Selanjutnya saham ini terus bergerak turun. Pada tanggal 3-5-2013, saham ini dibuka di 510, naik ke 520, kemudian turun dan ditutup di 500.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan DKFT ? Mengapa fundamental dan laporan keuangan saham ini yang begitu baik tidak mampu mengangkat naik harga saham ini ke 700 ? Mengapa harga DKFT tidak terbang ke 700 atau bahkan > 1.000 sebelum cum date deviden ?

Setelah mencapai harga terendah 254 pada tanggal 14-6-2012, DKFT bergerak dengan trend naik. Pada tanggal 11-3-2013, saham ini mencapai harga tertingginya di 590, sesudah itu bergerak turun dan mencapai harga terendah 530 pada tanggal 22-3-2013. Pada tanggal 25-3-2013, bersamaan dengan bermunculannya news dan rumor tentang DKFT, saham ini naik kembali. Pada tanggal 2-4-2013, saham ini mencapai harga tertingginya di 660, setelah itu kembali turun. Pada tanggal 11-4-2013, saham ini mencapai harga terendah di 590 dan ditutup di 600. Pada tanggal 12-4-2013, setelah berbagai news dan rumor tentang DKFT muncul, saham ini kembali naik. Saham ini mencapai harga tertingginya di 640 pada tanggal 17-4-2013. Harga tertinggi 640 ini bertahan selama 3 hari sampai tanggal 19-4-2013, sesudah itu saham ini mulai turun kembali. Tampaknya news dan rumor tentang DKFT memang dipakai untuk mendorong harga saham ini naik mulai tanggal 25-3-2013 sampai 2-4-2013 dan mulai tanggal 12-4-2014 sampai tanggal 17-4-2013. Akan tetapi mengapa berbagai news, rumor dan analisa teknikal yang dihembus-hembuskan di sebuah milis investasi pada tanggal 17-19 April 2013 gagal mengangkat naik harga saham DKFT ke 700 ? Apakah ini disebabkan adanya peringatan dari Profit Trading pada tanggal 18-4-2013 dan 20-4-2013 ? :) Tampaknya memang ya demikian, terutama bagi para trader/ investor yang tidak sadar adanya bahaya di depan mata. Saya akan menguraikan mengapa peringatan tersebut diberikan.
Pada tanggal 17-4-2013, Stochastic mulai death cross kembali. RSI belum death cross sampai tanggal 18-4-2013. Pada tanggal 18-4-2013, Candle Stick mulai reversal turun, akan tetapi MACD malahan seperti akan golden cross. Seperti biasanya, terlihat bahwa indikator-indikator tersebut memberikan sinyal yang berbeda/ berlawanan. Tampak bahwa kali ini Stochastic dan Candle Stick memberikan sinyal yang benar.
 
Analisa dari Profit Trading menunjukkan, PMI-R mencapai level tertingginya pada tanggal 1-4-2013 dan mulai turun pada tanggal 2-4-2013. PMI-R mulai naik kembali pada tanggal 15-4-2013 sampai 17-4-2013, akan tetapi tidak mencapai levelnya pada tanggal 1-4-2013. Pada tanggal 18-4-2013, PMI-R mulai turun kembali. Ini berarti peak dari DKFT di 660 tanggal 2-4-2013 sesungguhnya adalah peak tertinggi saat ini yang terjadi bersamaan dengan melemahnya PMI-R sebagai tanda mulainya retracement turun DKFT. Ini merupakan sinyal/ tanda akan turunnya saham ini pada tanggal 3-4-2013. Peak selanjutnya terjadi di 640 pada tanggal 17-4-2013 dengan level yang tidak setinggi peak pada tanggal 2-4-2013.

AD Map dan VCI menunjukkan level tertingginya pada tanggal 28-3-2013, sesudah itu mulai turun. Ini berarti sejak tanggal 1-4-2013 sebenarnya sudah mulai terjadi distribusi di dalam market. Pada saat saham ini bergerak naik menuju harga tertingginya di 660 tanggal 2-4-2013, distribusi saham sedang berlangsung di dalam market. Pada tanggal 12-4-2013 AD Map dan VCI mulai naik kembali dan mencapai level tertingginya pada tanggal 18-4-2013. Pada tanggal 19-4-2013 AD Map dan VCI mulai turun kembali. Ini menunjukkan puncak akumulasi terjadi pada tanggal 18-4-2013, bersamaan dengan terbentuknya peak DKFT di 640.
Apakah ada yang cukup jeli untuk memikirkan dan menanyakan : "Bagaimana mungkin seseorang dapat menentukan puncak AD Map dan VCI terjadi pada tanggal 18-4-2013, sedangkan tanggal 19-4-2013 masih keesokan harinya (belum terjadi) ? Bagaimana kalau ternyata AD Map dan VCI tanggal 19-4-2013 naik lebih tinggi dari level-levelnya pada tanggal 18-4-2013 ?" Jawabannya sederhana tetapi rumit dan sulit. AD Map dan VCI dapat menunjukkan apa yang akan terjadi, bukan hanya apa yang sudah atau sedang terjadi. AD Map dan VCI menunjukkan DKFT akan mulai mengalami distribusi pada tanggal 19-4-2013 (keesokan harinya). Jadi AD Map dan VCI adalah forecasted indicators, peak and trough dan time indicators, jauh berbeda dengan indikator-indikator umumnya yang sudah beredar.

Bila demikian, mengapa pada tanggal 18-4-2013, saya katakan : "Peak DKFT berada pada tanggal 18-4-2013 atau 19-4-2013 ?" Jawabannya juga sederhana tetapi rumit dan sulit. Karena RGW menunjukkan peak DKFT akan terjadi pada tanggal 19-4-2013 (keesokan harinya). Tanggal 19-4-2013, DKFT ternyata benar-benar masih membentuk harga tertinggi di 640, sama seperti tanggal 17-18 April 2013, yang merupakan peaknya saat itu. Ini menunjukkan RGW sesungguhnya juga merupakan forecasted indicator, peak and trough dan time indicator, seperti halnya AD Map, VCI, PMI dan PMI-R, serta BUY AREA dan SELL AREA.

Pada tanggal 19-4-2013, hasil analisa Profit Trading juga menunjukkan BUY AREA DKFT sudah menghilang dan DKFT berada di LOWER SELL AREA. Ini menunjukkan lemahnya demand dari market dan saat untuk menjual (time to sell), bukan saat untuk buy (membeli) DKFT. Dari semua analisa Profit Trading menunjukkan bahwa DKFT mulai bergerak turun dari peaknya dan support 580 yang dikatakan kuat sesungguhnya lemah (tidak kuat) sebab tidak ditunjang oleh tekanan/ kekuatan beli dari market. Risk yang dikatakan kecil bila membeli di 580-590 dibandingkan rewardnya DKFT ke 700, sesungguhnya tidak tepat/ salah karena rewardnya adalah 0 sebab tidak akan didapatkan, sehingga risk/ reward rationya menjadi tidak terhingga nilainya. DKFT sesungguhnya sudah mulai mengalami distribusi sejak 1-4-2013, sebelum peak 660 tanggal 2-4-2013 terbentuk, sehingga peak pada tanggal 17-19 April 2013 levelnya lebih rendah dari peaknya pada tanggal 2-4-2013.

Pada tanggal 22-4-2013, RGW menunjukkan bahwa trend DKFT sudah berubah menjadi downtrend. Ini sesuai dengan break outnya (tembusnya) candle stick DKFT ke bawah lower uptrend line. Jadi gap downnya DKFT ke 560-570 merupakan pertanda buruk (downtrend reversal) untuk pergerakan saham ini selanjutnya.

Tembusnya support-support : SMA(20), Fibonacci Retracement 38,20 %, lower uptrend line, Fibonacci Retracement 50 % dan Fibonacci Retracement 61,80 % menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan BUY AREA dan SELL AREA dalam mendeteksi kekuatan demand dan supply di dalam market. Bila dihitung dari harga tertingginya di 640 sampai dengan harga penutupan tanggal 3-5-2013 saja, DKFT sudah turun 140 atau 21,875 %.

Semua analisa di atas menunjukkan bagaimana Profit Trading melakukan Market Timing dan Price Tracing dengan peak and trough indicators dan time indicators, bagaimana menilai kuat lemahnya support-resisten berdasarkan kekuatan demand dan supply yang ada di dalam market dan bagaimana mendeteksi perubahan akumulasi dan distribusi, retracement dan trend dengan sangat tepat/ akurat, cepat dan sensitif untuk melakukan Day Trading dan Swing Trading.

Untuk mengetahui keistimewaan analisa saham Profit trading, silahkan klik di sini.
Untuk mengetahui tentang PMI dan PMI-R, silahkan klik di sini.
Untuk informasi dan pendaftaran Kursus Online PMI dan PMI-R, silahkan klik di sini.
Untuk memahami tentang BUY AREA dan SELL AREA, silahkan klik di sini.
Untuk informasi mendapatkan analisa dan menjadi member Profit Trading, silahkan klik di sini

Chart di bawah ini adalah chart DKFT dari tanggal 7-2-2013 s.d 3-5-2013.
 
 


 

Tuesday, March 19, 2013

Time to sell ASII


Dalam postingan terdahulu tentang ASII, sudah dikatakan bahwa peak ASII dan best time to sell ASII adalah 8.300 pada tanggal 05-10-2012 dan trough ASII dan best time to buy ASII adalah 6.800 pada tanggal 04-12-2012. Dengan menjual (sell) ASII di 8.300 tanggal 5-10-2012 dan membelinya kembali di 6.800 tanggal 4-12-2012, maka para trader akan mendapatkan profit sebesar 1.500 atau sekitar 22,06 % dalam 2 bulan.

Para investor/ trader yang menyimpan ASII sewaktu turun dari 8.300 harus menggigit jari dan terpaksa menunggu ASII naik kembali.

Tidak diragukan lagi, bahwa analisa dalam postingan tersebut tepat dan akurat 100 %. Level peak dan trough dengan tepat ditentukan dan para investor/ trader yang menyimpan ASII dan tidak menjualnya pada harga 8.300, dan membelinya kembali pada harga 6.800 telah kehilangan momen penting untuk mendapatkan profit (keuntungan) yang cukup besar/ bermakna.

Postingan tersebut diakhiri dengan pertanyaan : Setelah berhasil membeli ASII di trough/ bottomnya, kapan dan di level berapakah ASII tersebut sebaiknya dijual/ time to sell ASII ? Apakah saat itu adalah saat yang tepat untuk sell (menjual) ASII atau belum ? Untuk membaca postingan tersebut, silahkan klik di sini.

Setelah mencapai trough di 6.800 tanggal 04-12-2012, ASII kembali bergerak naik. Saham ini melakukan retracement naik dan turun beberapa kali, sampai akhirnya kembali mencapai level 8.300 pada tanggal 08-03-2013. Pada tanggal 11-03-2013, ASII kembali bergerak turun dari level 8.300. Pada tanggal 15-03-2013 ASII turun ke 7.600 dan sesudah itu kembali naik. Pada tanggal 19-03-2013 ASII mencapai 7.800 kemudian turun ke 7.650. Apakah level 8.300 pada tanggal 08-03-2013 tersebut adalah level dan waktu peak ASII yang ditanyakan dalam postingan terdahulu ?

Sejak tanggal 11-03-2013 sampai 15-03-2013 terbentuk 4 buah red candle yang bergerak turun. Kemudian tanggal 18-03-2013 terbentuk bullish harami pattern, tetapi tanggal 19-03-2013 terbentuk bearish engulfing pattern. Dalam 2 hari terakhir, candle stick memberikan gambaran yang berlawanan. Candle stick terlihat menembus (break out) ke bawah lower uptrend line pada tanggal 14-03-2013. Stochastic membentuk death cross pada tanggal 11-03-2013 dan pada tanggal 19-03-2013 K line mulai bergerak mendatar dan mendekati D line. Stochastic memberikan kesan bahwa akan terjadi golden cross dalam waktu dekat. RSI juga membentuk death cross pada tanggal 11-03-2013, sedangkan MACD baru membentuk death cross pada tanggal 14-03-2013.

Bagaimana dengan analisa teknikal dari Profit Trading untuk ASII ? PMI, PMI-R dan juga RGW menunjukkan level tertingginya pada tanggal 08-03-2013, sesudah itu mulai turun. RGW menunjukkan downtrend strength menguat dan uptrend strength melemah. Sudah terjadi reversal trend dari uptrend menjadi downtrend sejak tanggal 13-03-2013. Jadi RGW menunjukkan downtrend reversal lebih cepat dari break outnya candle stick terhadap uptrend line. AD Map dan VCI menunjukkan bahwa puncak akumulasi terjadi pada tanggal 08-03-2013, sesudah itu mulai terjadi distribusi. Analisa untuk tanggal 20-03-2013 juga menunjukkan BUY AREA ASII mulai menghilang. Kesimpulan dari analisa tersebut menunjukkan bahwa memang level 8.300 pada tanggal 08-03-2013 adalah peak dari ASII yang ditanyakan dalam postingan terdahulu. Saat ini ASII sedang bergerak turun. Trend ASII sudah berubah (reversal) menjadi downtrend.

Dengan membeli (buy) ASII di 6.800 tanggal 04-12-2012 dan menjualnya kembali (sell) di 8.300 tanggal 08-03-2013, maka para trader kembali mendapatkan profit sebesar 1.500 atau sekitar 22,06 % dalam 3 bulan. Jadi total profit yang didapatkan dengan menjual (sell) ASII di 8.300 tanggal 5-10-2012, membeli kembali (buy back) tanggal 04-12-2012 dan menjual kembali di 8.300 tanggal 08-03-2013, adalah sebesar 44,12 % dalam 5 bulan. Profit ini akan lebih besar lagi bila para trader memanfaatkan peak dan trough dari retracement naik dan turun ASII. Profit ini juga jauh lebih besar dan cepat daripada potensi profit 100 % yang mungkin (belum pasti) didapatkan dengan hold (menyimpan) ASII selama 5 tahun atau 20 %/ tahun.

Inilah esensi dari teknik swing trading, sell di peak/ puncak dan buy di trough/ bottom atau sebaliknya, buy di trough/ bottom dan sell di peak/ puncak, seperti yang telah dikatakan pada postingan sebelumnya. Profit Trading telah menunjukkan teknik swing trading ini secara lengkap melalui trading pada saham ASII.

Bagaimana dengan para investor/ trader yang menyimpan ASII sewaktu turun dari 8.300 ? Kembali mereka harus menggigit jari kehilangan momen penting tersebut untuk kedua kalinya, dan berharap-harap cemas ASII akan naik kembali, dengan rentang waktu yang tidak pasti.

Chart di bawah adalah chart ASII dari tanggal 01-10-2012 s.d. 08-03-2013.

Thursday, February 14, 2013

Keistimewaan Analisa Saham dari PROFIT TRADING

Para investor atau trader tentunya tidak asing dengan analisa-analisa saham. Hampir setiap hari mereka dengan mudah mendapatkan berbagai analisa saham, baik dari sekuritas tempat mereka menginvestasikan uangnya, dari para analis saham di media-media seperti internet, TV, media cetak, atau pun kursus-kursus saham. Bahkan ada pula yang melakukan analisa saham sendiri. Analisa-analisa tersebut pada umumnya mereka dapatkan secara gratis. Walau pun ada pula analisa yang didapatkan dengan membayar, akan tetapi pada umumnya retail investor atau trader tidak mau menggunakannya.

Dengan begitu banyaknya analisa saham gratis dan banyaknya para retail investor dan trader mempunyai kemampuan membuat analisa saham sendiri, tentunya analisa saham dari blog ini dapat dianggap tidak menarik untuk dilihat. Apakah ada perbedaan analisa saham dari Profit Trading dibandingkan dengan analisa-analisa saham lainnya? Melalui tulisan ini saya akan menjelaskan perbedaan-perbedaannya.

1. Penggunaannya Mudah

Analisa saham dari Profit Trading mudah dimengerti dan diikuti oleh trader/ investor, walau pun yang tidak memahami analisa teknikal sekali pun, sebab hanya berisi keterangan untuk melakukan aksi buy (beli) atau sell (jual) pada target harga tertentu bila saham bergerak naik atau bila saham bergerak turun. Analisa saham ini tidak lagi berbicara mengenai berbagai macam analisa teknikal dan interpretasinya. Jadi mudah penggunaannya dan sekaligus merupakan shortcut bagi mereka yang tidak memahami analisa teknikal untuk mencari harga ideal untuk membeli dan menjual suatu saham berdasarkan analisa teknikal.

Kejelasan informasi yang diberikan dan Plan of Action yang jelas membuat analisa saham Profit Trading sangat mudah dipahami. Trader atau investor tidak perlu lagi menganalisa teknikal sebelum menentukan posisi tradingnya.

2. Plan of Action yang jelas

Analisa saham dari Profit Trading mempunyai PLAN OF ACTION yang jelas kapan dan pada harga berapa seseorang sebaiknya masuk market (entry point) dan keluar market (exit point). Plan of action untuk melakukan buy atau sell pada saat suatu saham bergerak naik atau pada saat suatu saham bergerak turun dan pada harga berapa action tersebut seharusnya dilakukan ditunjukkan dengan sangat jelas. Para trader atau pun investor, bahkan yang awam dengan analisa teknikal pun dapat dengan sangat mudah memahami kapan mereka sebaiknya mengambil posisi buy/ sell. Analisa saham ini dapat digunakan sebagai TRADING PLAN para investor atau trader.

Analisa saham ini tidak lagi berbicara bahwa indikator Stochastic menunjukkan sinyal buy, tetapi MACD sinyalnya sell, sedangkan RSI sinyalnya buy, dan OBV sinyalnya sell, saham tersebut berada di antara MA sekian dan MA sekian, yang mana kalau tembus ke atas ada kemungkinan naik, kalau tembus ke bawah ada kemungkinan turun dan lain sebagainya. Dengan berbagai sinyal yang bertentangan, para investor dan trader akhirnya menjadi kebingungan.

3. Buy dan Sell Area yang jelas

Para trader dan investor tidak jarang melakukan buy padahal seharusnya tidak dilakukan, karena pada tingkat harga tersebut seharusnya yang dilakukan adalah sell. Sebaliknya mereka melakukan sell, karena terburu-buru atau terpaksa, padahal dengan tingkat harga yang ada saham tersebut seharusnya dibeli. Ini terjadi karena para trader dan investor tidak tahu di mana dan kapan mereka harus mengambil posisi buy atau sell. Ketidaktahuan para trader dan investor ditambah dengan pergerakan harga saham yang merangsang emosi mereka untuk membeli atau menjual saham menyebabkan mereka salah mengambil posisi trading.

Analisa saham ini dengan jelas menunjukkan di mana BUY AREA (Area Beli) dan SELL AREA (Area Jual) dari suatu saham. Rekomendasi Buy menunjukkan bahwa harga tersebut berada pada Buy Area (Area Beli), sebaliknya rekomendasi Sell menunjukkan bahwa harga tersebut berada pada Sell Area (Area Jual). Ini berguna bagi para trader dan investor agar dapat menentukan posisi trading yang benar dan terhindar dari mengambil posisi trading yang salah (salah posisi).

4. Indikator Pergerakan Harga Saham

Para investor, trader, atau analis saham sering menggunakan berbagai macam analisa teknikal untuk menentukan suatu saham sedang bergerak naik atau turun. Banyak indikator digunakan mulai dari Moving Average, MACD, RSI, Support – Resisten, Trend Line, Parabolic SAR, Candle Stick, ADX dan sebagainya. Walau pun dengan berbagai macam indikator, tidak jarang terjadi persepsi yang berbeda (split decision) dalam menentukan suatu saham sedang dan akan bergerak naik atau turun.

Harga-harga saham yang direkomendasikan tersebut sebenarnya dapat digunakan (berfungsi) sebagai indikator pergerakan harga saham. Cukup dengan memperhatikan apakah saham dapat mencapai target-target harga yang direkomendasikan pada kolom pertama atau tidak, maka para investor, trader atau analis saham dengan SANGAT MUDAH dapat menentukan suatu saham bergerak naik atau turun. Ini adalah salah satu keistimewaan dari analisa saham Profit Trading.

Contoh :
Sesuai analisa tanggal 21-09-2010, bila ADRO naik, maka sell ≥ 2.100. ADRO hanya naik sampai 2.075. Dengan tidak naiknya ADRO mencapai 2.100, maka berarti ADRO sedang turun. Ini diperkuat dengan ADRO kemudian turun mencapai 2.025 dan tembus ke bawah. Pada tanggal 22-09-2010, penurunan ADRO menjadi lebih jelas.
Sesuai analisa tanggal 30-09-2010, bila ADRO naik, maka sell ≥ 2.100. Sekali lagi ADRO hanya naik ke 2075. ADRO kemudian turun melewati 2.025. Artinya ADRO masih turun.

Contoh lain :
Pada tanggal 21-09-2010 saham BBTN dibuka dengan harga 1.870. Sesuai analisa, bila BBTN naik, maka buy di 1.890. Karena BBTN hanya naik ke 1.880 (tidak mencapai 1.890), berarti pergerakan harga BBTN adalah turun. Selanjutnya analisa tersebut mengatakan bila BBTN turun, sell di 1.860 kemudian buy di 1.820. BBTN ternyata benar turun mencapai 1.860, dan kemudian turun lagi ke 1.830. Tidak tercapainya harga 1.890 dan tercapainya harga 1.860 yang ada dalam kolom pertama analisa saham BBTN, sama-sama menunjukkan BBTN sedang bergerak turun.

5. Indikator akan ditembus atau tidaknya suatu support atau resisten

Banyak cara untuk mencari dan mendapatkan support atau resisten. Support atau resisten biasanya cukup banyak, tidak hanya satu. Trader, investor atau analis saham biasanya berasumsi bila pergerakan harga saham menembus suatu resisten maka akan berlanjut naik, atau bila pergerakan harga saham menembus suatu support, maka akan berlanjut turun. Akan tetapi mereka tidak pernah tahu apakah suatu saham dapat menembus suatu support atau resisten dan apakah setelah menembusnya maka pergerakan harga saham akan berlanjut atau justru berbalik arah. Analisa saham ini dapat dipakai untuk memprediksikan akan ditembus atau tidaknya suatu support atau resisten, dan pergerakan harga saham akan berlanjut atau berbalik arah.

Contoh :
Pada tanggal 07-10-2010, saham ADRO dibuka dengan harga 2.100. Sesuai analisa, bila ADRO turun, maka buy di 2.050 dan kemudian sell ≥ 2.125. Target harga jual ≥ 2.125 sesudah buy di 2.050 pada analisa tanggal 07-10-2010 sebenarnya menunjukkan (indikator) bahwa resisten 2.100 pada ADRO akan ditembus (break out). Resisten 2.100 ADRO dapat ditembus ke atas (break out) pada tanggal 14-10-2010. Jadi analisa tersebut sudah memprediksikan akan tembusnya resisten 2.100 sejak 1 minggu SEBELUMNYA.

6. Tingkat akurasi yang tinggi

Harga-harga yang menjadi acuan untuk melakukan buy/ sell suatu saham tidak ditentukan secara acak/ sembarangan. Mungkin dalam pandangan banyak orang, harga-harga tersebut dapat ditentukan dengan mudah, cukup dengan menentukan harga jual yang lebih tinggi daripada harga belinya atau sebaliknya harga belinya lebih rendah daripada harga jualnya. Bila ada yang beranggapan demikian, sebaiknya membaca review-review saham yang saya buat dan mempelajarinya.

Hal yang membedakan harga-harga tersebut ditentukan secara acak/ sembarangan atau dengan penuh perhitungan tentunya berdasarkan dapat terpenuhi atau tidaknya analisa buy/ sell pada tingkat harga yang bersangkutan (tingkat akurasinya) dan benar atau tidaknya urutan aksi yang harus dijalankan terlebih dahulu. Benar tidaknya analisa tersebut mempunyai fungsi-fungsi lain seperti sebagai indikator dari pergerakan harga saham juga menunjukkan tingkat akurasinya yang tinggi.

7. Memberikan Batas Keamanan yang baik

Salah mengambil posisi trading akan menyebabkan kerugian. Hampir dapat dipastikan seorang investor atau trader akan mengalami kerugian bila melakukan pembelian suatu saham, dan kemudian harga sahamnya turun dalam. Kerugian tersebut bukan hanya berupa modal (uang) dari mereka, akan tetapi juga stress yang diakibatkan oleh keadaan tersebut. Demikian pula bila seorang trader atau investor melakukan cut loss setelah sekian lama saham yang dibelinya tidak kunjung naik, bahkan malahan semakin turun. Akan tetapi setelah dilakukan cut loss, saham tersebut malahan naik kembali dan mereka gigit jari.

Analisa saham ini memberikan batas keamanan (Safety Margin) yang baik bagi para trader atau investor karena memberikan informasi mengenai Buy dan Sell Area dengan jelas sehingga mereka dapat lebih mudah memutuskan mengambil posisi trading tertentu dengan benar.

Contoh :
Analisa saham BUMI tanggal 21-09-2010 pada harga pembukaan 2.050 adalah sell ≥ 2.100 dan buy ≤ 1.960 bila BUMI naik. Artinya rekomendasinya adalah menjual BUMI pada harga 2.100 atau lebih tinggi dan jangan melakukan pembelian saham tersebut pada 2.100 atau lebih tinggi. Ini akan menghindarkan trader atau investor tersangkut karena mengambil posisi buy. Batas yang cukup aman untuk membeli BUMI saat itu adalah ≤ 1.960.
Mungkin saja ada di antara para trader atau investor yang dapat memperoleh keuntungan cepat dengan membeli BUMI ≥ 2.100, akan tetapi cara-cara tersebut beresiko tinggi (tidak aman).

8. Mempunyai nilai prediktif (predictive/ forecast value) yang tinggi

Tidak ada satu pun indikator analisa teknikal yang mempunyai nilai prediktif yang tinggi. Contohnya :
• Stochastic, MACD membentuk golden cross atau death cross, tetapi ini terjadi setelah harganya bergerak naik atau turun secara bermakna. Setelah terbentuk golden cross atau pun death cross, masih mungkin harganya berbalik arah. Stochastic dan MACD akan berbalik arah setelah harga saham berbalik arah terlebih dahulu, bukan sebelumnya.
• Candle stick mempunyai pola-pola yang dapat menunjukkan akan terjadinya reversal atau continuation. Akan tetapi trader/ investor/ analis saham harus menunggu penutupan market untuk melihat candle yang terbentuk. Candle stick juga tidak selalu berhasil menunjukkan akan terjadinya reversal.
• RSI dan ADX juga sering tidak mampu untuk mendeteksi akan terjadinya reversal/ rebound.

Marilah kita lihat dan pelajari lagi postingan saya : Review BUMI 21-09-2010 s.d. 08-10-2010. Pada tanggal 29-09-2010, indikator-indikator di atas tidak mampu menunjukkan bahwa keesokan harinya (30-09-2010), saham BUMI akan mulai berbalik naik.

Analisa saham Profit Trading tanggal 30-09-2010 dengan jelas sudah menunjukkan agar buy BUMI di 2.150 bila harganya mencapai target harga tersebut dan kemudian melakukan sell BUMI ≥ 2.275. Pada tanggal 30-09-2010, BUMI dapat mencapai harga 2.150 dan pada tanggal 07-10-2010 dan 08-10-2010 BUMI dapat mencapai ≥ 2.275. Artinya analisa saham Profit Trading mempunyai nilai prediktif dan tingkat akurasi yang tinggi.

Contoh lainnya adalah saham DILD pada tanggal 11-10-2010, di mana indikator-indikator analisa teknikal tidak mampu menunjukkan DILD akan turun pada tanggal 12-10-2010. Analisa saham Profit Trading pada tanggal 12-10-2010 sudah menunjukkan sejak sebelum market dibuka, agar menjual DILD pada harga 490 bila harga turun mencapai target harga tersebut. Ini berarti saham ini akan bergerak turun. Pada sesi 2, harga DILD turun sampai ke 470 dan ditutup pada harga 475. Untuk lebih jelasnya baca mengenai Review DILD 21-09-2010 s.d. 15-10-2010.

IHSG TERNYATA SANGAT DIGDAYA


IHSG memang sangat digdaya. IHSG bak Achilles, seorang ksatria yang kebal dan perkasa dalam Perang Troya atau Gatotkaca dalam Bharata Yudha. Pada tanggal 04-06-2012, IHSG mencapai bottom di level 3.635. Sejak Desember 2012, banyak analis terkenal yang menganalisa IHSG akan mengalami reversal turun dengan prediksi yang bermacam-macam, akan tetapi index ini tidak bergeming dan terus berlanjut uptrend. Coba kita perhatikan analisa dari berbagai analis di bawah ini dan bagaimana IHSG sudah menjungkir-balikkan berbagai analisa tersebut.
 
Pada tanggal 04-12-2012, seorang analis yang menjadi anggota sebuah milis investasi menganalisa IHSG akan terkoreksi menuju 4.190 menjelang akhir tahun. Pada tanggal 12-12-2012, sorang analis lain di sebuah milis investasi memprediksi IHSG akan menuju 4.100 di akhir tahun 2012 dan sampai ke bottom di bulan Pebruari 2013 di sekitar 3.900 – 4.000. Tampaknya analis tersebut menggunakan Gann cycle (siklus Gann) untuk memprediksikan IHSG sampai bottom di bulan Pebruari 2013. Ini terlihat bahwa dalam setiap kira-kira 8 bulan maka IHSG akan mengalami penurunan sampai ke bottomnya. Bottom terakhir IHSG terjadi di 3.635 pada tanggal 04-06-2012. Jadi prediksi bottom IHSG selanjutnya terjadi kira-kira  sekitar tanggal 04-02-2013.
 
Pada tanggal 05-02-2013 pagi, seorang analis di sebuah web yang mengklaim mampu memberikan market timing analysis mengatakan bahwa IHSG akan mencapai peaknya pada tanggal 5-6 Pebruari 2013 setelah itu akan turun. Pada tanggal 06-02-2013 (sehari sesudahnya), analis tersebut mengatakan IHSG tengah bergerak dalam pembentukan formasi swing high untuk mengkonfirmasi pembentukan peaknya yang didukung oleh siklus Venus Trines Jupiter pada tanggal 6-7 Pebruari 2013. Katanya, harga akan mengkonfirmasi pembentukan swing high saat level 4.457 berhasil ditembus. Pada tanggal 11-02-2013, kembali analis tersebut mengubah prediksinya dengan mengatakan peak IHSG akan terjadi dalam 3 hari trading sampai tanggal 13-02-2013. Sampai tiga kali sudah analis tersebut merubah prediksinya tentang peak IHSG yang menurutnya akan terjadi sejak tanggal 5 – 13 Pebruari 2013. Analis tersebut rupanya juga menggunakan Gann cycle (siklus Gann) untuk memprediksikan terjadinya peak pada tanggal 5-6 Pebruari 2013 yang diubah menjadi 6-7 Pebruari 2013, dan kemudian diubah lagi menjadi tanggal 13-02-2013. Ini terlihat bahwa setiap 9 bulan IHSG akan mencapai peaknya. Peak terakhir IHSG di 4.235 terjadi pada tanggal 04-05-2012. Jadi prediksi peak IHSG  terjadi kira-kira sekitar tanggal 04-02-2013. Tampaknya sejak saya mengatakan bahwa saya menggunakan time indicator (indikator waktu) yang sekaligus dapat menunjukkan siklus (cycle indicator) kira-kira 2 tahun lalu, beberapa analis mulai menggunakan Gann cycle karena menganggap indikator ini dapat menunjukkan saat yang tepat terjadinya peak (puncak) dan trough (bottom) serta saat yang tepat untuk membeli (buy) dan menjual (sell). Kalau prediksi peak IHSG terjadi sekitar 04-02-2013, lalu bagaimana dengan prediksi analis sebelumnya yang mengatakan bahwa bottom IHSG terjadi di bulan Pebruari 2013 ? Sesuai Gann cycle, bottom selanjutnya tersebut juga terjadi sekitar tanggal 04-02-2013. IHSG memberi contoh bahwa apa yang akan terjadi dengan market bukanlah sekedar gerakan ritmis dan siklikal yang dengan mudah dapat ditentukan, sekali pun memakai Gann cycle.
 
Pada tanggal 05-02-2013 malam, seorang analis yang biasa memberikan analisa teknikal mengatakan bahwa Bandar di Jakarta memperkirakan Dow akan reversal. Ini terjadi setelah Dow Jones turun pada tanggal 04-02-2013 malam dan IHSG turun pada tanggal 05-02-2013. Akan tetapi sebagai jawabannya, sejak tanggal 06-02-2013, IHSG bukannya turun, malahan naik. IHSG membentuk all time high di 4.528 pada tanggal 08-02-2013 dan kembali membentuk all time high di 4.549 pada tanggal 12-02-2013. Pada tanggal 13-02-2013 IHSG membentuk all time high di 4.587 dan pada tanggal 14-02-2013 membentuk all time high di 4.602. Volume transaksi sejak tanggal 12-02-2013 sampai 14-02-2013 juga terus meningkat secara bermakna. Sejak mencapai bottom di 3.635 pada tanggal 04-06-2012, IHSG juga terus uptrend sampai saat ini. Stochastic, RSI dan MACD juga bergerak naik. Ini artinya IHSG sedang strong bullish dan tidak ada tanda-tanda akan turun.
 
Keadaan ini semakin mengukuhkan random walk hypothesis, yang menyatakan bahwa market bergerak secara random, dan harga/ level dalam market tidak dapat diprediksi. Market timing jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Sesungguhnya gerakan market dan produk-produk sekuritas yang akan terjadi hanya ada di dalam kekuasaan dari Yang Maha Kuasa dan suatu anugerah yang amat besar kalau seseorang mendapatkannya/ mengetahuinya.
 
Chart di bawah adalah chart IHSG dari tanggal 01-05-2012 sampai dengan tanggal 14-02-2013
 
Bagaimana dengan analisa IHSG dengan memakai metode Profit Trading ? PMI mencapai level tertingginya pada tanggal 12-02-2013, sesudah itu bergerak turun. PMI-R masih bergerak naik sampai tanggal 14-02-2013. Kemungkinan PMI-R mencapai puncaknya pada tanggal 15-02-2013 atau 18-02-2013. RGW menunjukkan uptrend strength menguat dan downtrend strength melemah. IHSG sedang mengalami retracement naik dan sudah berada di peak areanya. RGW mengestimasikan peak IHSG terjadi pada tanggal 15-02-2013 dan 18-02-2013 di level sekitar 4.622. AD Map dan VCI mengestimasikan puncak akumulasi terjadi pada tanggal 14-02-2013 atau 15-02-2013. Kesimpulannya, IHSG sedang uptrend dan mengalami retracement naik. Swing Trading Analysis dari Profit Trading mengestimasikan peak IHSG terjadi pada tanggal 15-02-2013 dan 18-02-2013 di sekitar level 4.622.

Day Trading Analysis dari Profit Trading untuk tanggal 15-02-2013 menunjukkan buy di sekitar 4.563 dan sell ≥ 4.592, bila IHSG dibuka di sekitar level 4.589.